Prolog
Selain disebabkan oleh tekanan dari faktor eksternal yaitu naiknya suku bunga acuan Bank Central Amerika Serikat, the federal reserve (1), dan juga faktor sentimen perang dagang Amerika Serikat dengan China (2), merosotnya nilai mata uang rupiah terhadap nilai dolar AS (3), faktor politik internal dalam negeri (4), dapat memicu terjadinya krisis moneter di Indonesia, lebih lagi jika dunia sedang dilanda krisis ekonomi (5).Faktor-faktor tersebut diatas harus menjadikan perhatian yang serius yang wajib dicermati secara terus menerus oleh pemerintah.Â
Jika Indonesia tahun 1998 mengalami krisis moneter yang maha dasyat yang nyaris hampir membuat negara bangkrut  bahkan pada saat itu Negara seperti Uni Sovyet dan Negara Yugoslavia benar-benar bangkrut bahkan pecah menjadi beberapa negara nama-nama negara besar tersebut kini tinggal kenangan.
Indonesia masih beruntung Tuhan berkehendak lain, berkad para pelaku ekonomi kerakyatan secara nasional yang konsisten dengan polanya sendiri, sehingga tidak terpengaruh dengan para pelaku ekonomi konglomerasi yang didukung oleh negara/pemerintah. Para pelaku ekonomi konglomerasi dalam kenyataannya justru sama sekali nyaris tidak berbuat bagaimana membangun penguatan fundamental ekonomi nasional.
Jika di era sekarang (2018) Indonesia tidak secara siqnifikan membangun infrastruktur penguatan ekonomi kerakyatan, jika sewaktu-waktu terjadi badai krisis moneter yang berdampak sistemik siapa yang akan menyelamatkan perekonomian nasional Indonesia.
Secara hipotetis jika Indonesia mengalami krisis moneter yang berdampak sistemik terhadap perekonomian nasional akan sangat sulit cara mengatasinya terkecuali ekonomi kerakyatan benar-benar kuat koperas-koperasi dan usaha kecil menengah di seluruh penjuru daerah solid. Jika yang terjadi sebaliknya yaitu lemahnya struktur perekonomian kerakyatan maka efek dari krisis moneter tersebut berpotensi dapat memicu pecahnya Negara Kesatuan Republik Indonesia ("NKRI").
Jika tahun 1998 ekonomi China belum menjadi ancaman bagi dunia, pada saat ini tahun 2018 sudah terjadi bahkan dalam waktu yang sangat singkat sudah terjadi sentimen perang dagang antara China dan Amerika Serikat.Bahkan kedua negara pengendali ekonomi dunia tersebut sedang menjalankan perang dagang diseluruh dunia.Indonesia harus kreatif cerdas dan tanggap menghadapi keadaan tersebut.
Pemerintah harus memiliki kemampuan untuk menjaga stabilitas keamanan nasional. Jangan sampai terjadi huru hara politik dalam negeri yang dibungkus secara sempurna dengan mengatas namakan perjuangan demokrasi jika yang terjadi justru sebaliknya yaitu terganggunya stabilitas nasional yang secara siqnifikan dapat menghancurkan perekonomian nasional.
Krisis moneter 1997 sebagai bukti empiris
Tahun 1997 Indonesia di puji oleh komunitas internasional antara lain oleh Bank Dunia (World Bank) dikatakan Indonesia adalah macan ekonomi Asia, bahkan disimpulkan Indonesia memiliki fundamental ekonomi yang cukup kuat.
Sinyalemen atau asumsi Bank Dunia tersebut ternyata salah buktinya tahun 1998 Â Indonesia mengalami krisis moneter yang nyaris membuat Indonesia bangkrut disebabkan krisis moneter tersebut berdampak sistemik terhadap perekonomian nasional.Akibat terjadinya krisis moneter di Indonesia 1998 Presiden Soeharto jatuh dari singgasananya selaku kepala negara dan sekaligus sebagai kepala pemerintahan.Â