[caption caption="Buku "The Virgin Way""][/caption]
Hingga pertengahan bulan Januari 2016 ini, baru satu buku yang berhasil dibaca hingga selesai. Mungkin bagi sebagian orang itu waktu yang terlalu lama. Maklum, saya membaca di sela-sela rutinitas. Sebelum mandi, sambil menunggu makanan disediakan Mbok Ginuk, saat minum kopi di angkringan Cak Doyok, sambil melihat mbak-mbak di kost yang baru pulang kuliah atau kerja, atau saat 'nongkong' di toilet. Tapi, saya tetap senang. Biar lambat, asal tetap tamat. Minimal salah satu resolusi yang saya tulis pada pergantian tahun kemarin lebih 'achievable', memenuhi kriteria SMART dalam menentukan tujuan. Membaca 2 buku tiap bulan. Dan hari ini, saya mulai membaca buku kedua, "The Language of Leaders". Judulnya saja yang berbahasa inggris, isinya sudah berbahasa Indonesia.
Buku pertama bulan ini judulnya, "The Virgin Way". Awalnya, saya berpikir buku ini menjelaskan bagaimana jalan mencari perawan. Maklum kemampuan saya berbahasa inggris pas-pasan saja. Makanya asal menerjemah.
Ternyata, Virgin itu adalah nama berbagai usaha milik Richard Branson, yang semuanya berada dalam naungan Virgin Group. Mulai dari usaha maskapi penerbangan, perusahaan rekaman, jaringan toko musik, dan banyak lagi.
Bagaimana beliau bisa mempunyai banyak usaha dan sangat sukses ? Padahal dia pengidap disleksia. Sekolah tidak tamat, berhenti saat umur 16 tahun.
Sangat menakjubkan pencapaiannya. Saya yakin, semua bertanya-tanya, bagaiamana dia memimpin atau mengelola semua usaha tersebut ? Jawabannya, sudah diceritakan secar rinci dalam buku yang ditulisnya sendiri. Jadi, makna "The Virgin Way" yang sebenarnya adalah Gaya Virgin. Gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam seluruh unit usahanya.
Banyak sekali yang diulasnya tentang gaya virgin dalam buku tersebut, yang dibagi dalam 4 bagian utama: mendengar, belajar, tertawa, dan pimpin.
Jujur, saya belum sepenuhnya paham dengan apa yang sudah dibaca. Makanya agak sulit saya jelaskan secara ringkas pada Anda, bagaimana gaya Virgin yang dimaksud.
Tapi, tenang saja. Mr. Richard memberi 10 ringkasan yang mungkin bisa kita terapkan dalam hidup; dalam menggapai mimpi/tujuan hidup kita masing-masing. Inilah 10 nasehatnya:
1. Ikuti mimpi-mu dan lakukan saja
2. Ciptakan perubahan positif dan berbuat baik
3. Yakini ide-mu dan jadilah terbaik
4. Bersukarialah dan jaga tim-mu
5. Jangan menyerah
6. Simak, catat, dan ciptakan tantangan baru
7. Delegasikan dan perseringlah berkumpul bersama kekuarga
8. Matikan laptop dan iPhone, lalu keluarlah
9. Komunikasi, kolaborasi, dan komunikasi lagi
10. Lakukan yang kau suka dan taruh sofa di dapur.
Demikian saja. Silakan dicoba, siapa tau bisa sekaya atau sesukses Sir. Richard Branson. Semoga...