"Kami merasa seperti nenek yang sudah mati, hidup lagi lewat rumah yang kami buat," demikian penggalan ungkapan kebahagiaan warga Wae Rebo paska rehabilitasi rumat adat mereka, "mohe Wae Rebo!"
Hidup Wae Rebo! Demikianlah makna seruan yang terakhir itu. Ungkapan "mohe" yang bila diterjemahkan secara harfiah bermakna hidup, memang menunjukkan bagaimana perjuangan masyarakat adat Wae Rebo beberapa tahun terakhir.
Beberapa rumah adat mereka yang disebut Mbaru Niang memang sempat "mati atau sekarat", karena tidak layak untuk dihuni. Berkat kebaikan hati Yori Antar bersama rekannya para arsitek muda yang mendirikan Yayasan Rumah Asuh, kemudian didukung oleh Tirto Utomo Foundation dan lembaga lainnya, rumah peninggalan leluhur itu akhirnya "hidup" kembali.
Kisah heroik mengembalikan peninggalan nenek moyang orang Wae Rebo itu bisa kita temukan dengan mudah lewat berbagai media. Di Youtube, misalnya, sebuah akun bernama Vidour menayangkan sebuah video dokumenter berjudul: Mohe Waerebo.
Video tersebut menunjukkan proses pengerjaan mbaru niang yang sangat unik. Ada pula video lain, misalnya ketika Yori Antar diwawancara mengenai latar belakang pemugaran rumah ada salah satu suku di Manggarai tersebut.
Kita juga bisa mengetahui proses pembangunan ulang rumah adat itu lewat sebuah buku yang ditulis langsung oleh Yori Antar bersama tim kerjanya. Buku itu berjudul "Pesan dari Wae Rebo", diterbikan Gramedia Pustaka Utama. Isinya merupakan kisah perjalanan Yori Antar, dkk., yang tanpa sengaja menemukan sebuah kampung adat yang unik, penuh dengan nilai-nilai dan pelajaran berharga---bernama Wae Rebo.
Selain membeberkan ide atau niat awal mereka membangun kembali rumah adat orang Wae Rebo, di situ juga dituliskan bagaimana proses mereka menemukan atau mencari donatur, merancang atau membuat rencana kerja, kisah proses pengerjaan, hingga rumah adat bisa difungsikan kembali. Buku itu makin unik dan menarik karena diselingi dengan informasi atau pengetahuan asli masyarakat Wae Rebo tentang kehidupan mereka dan relasinya dengan Tuhan, para leluhur, dan alam semesta.
Daya Tarik Wae Rebo
Wae Rebo memang dikenal seja dulu sebagai kampung adat unik dan autentik. Bagaimana tidak, ketika kampung-kampung lain di Manggarai mengalami perubahan akibat akulturasi budaya luar, orang Wae Rebo tetap mempertahankan keasliannya hingga saat ini. Salah satu tolak ukurnya dari desain rumah.
Dulu, rumah-rumah di Manggarai menyerupai konstruksi rumah adat di Wae Rebo; yakni rumah berbentuk bulat kerucut. Kini, sebagian besar rumah orang Manggarai berubah menggunakan desain modern. Hanya Wae Rebo dan sedikit kampung adat lainnya saja yang masih asli.