Begitu juga yang saya lakukan pada Senin (29/05/2023) lalu. Saya datang menjemput menjelang pukul 11.00 WITA, tapi tidak segera melihat Gibran di tempat ia biasa bermain.
Saya celingak-celinguk mencarinya, tapi tidak terlihat. Seorang guru yang menyadari kedatangan saya datang memberi tahu, "Gibran sedang bersama Teacher Sena, ada pergi latihan penyambutan tamu," kata Teacher Imelda. "Bapa Gibran tunggu sebentar ya..."
Di sekolahnya Gibran ini ada program yang namanya "Angkasa can speak". Intinya program itu mau membiasakan anak-anak TK tersebut mengenal kosa kata bahasa Inggris.
Karena itu ketika anak-anak memanggil nama seorang guru, harus menyebut kata 'Teacher' sebelum nama panggilan. Tapi karena mereka masih anak-anak, pelafalan kata 'teacher' itu belum terasa Inggrisnya. Mereka seperti sedang membaca kata ini: Ticer.
Saya baru saja selesai membaca satu tulisan di Kompasiana ketika Gibran bersama Ticer Sena dan salah satu teman perempuannya pulang dari tempat latihan acara.
Ticer Sena menjelaskan bahwa akan ada tamu dari Jakarta yang akan datang. Saya kurang tahu persis siapa, tapi Ticer Sena hanya menyebut kata komandan.
TK Angkasa memang berada di bawah yayasan yang dikelola oleh keluarga besar TNI AU. Itulah yang membuat mereka sering terlibat dalam berbagai acara ketentaraan.
Keunggulan itu juga yang ditonjolkan pihak sekolah, sehingga punya ciri khas yang membedakannya dengan sekolah lain. Setidaknya dengan sekolah di sana, maka anak-anak bisa mengenal lebih baik tentang dunia kedirgantaraan.
Setelah mendapat penjelasan dari Ticer Sena, saya dan Gibran mohon pamit ke rumah. Selama dalam perjalanan hingga tiba di rumah, Gibran selalu memberi peringatan: "Bapa, nanti kalau mama pulang kerja, kita latihan..."
Latihan yang ia maksud adalah mengulang apa yang telah diajarkan oleh Ticer di sekolah. Anak itu mulai memberi gambaran apa yang dilakukan oleh saya, mamanya, dan dia sendiri.
Maka ketika hari itu sudah gelap dan kami hendak tidur malam, anak itu teringat lagi dengan tugasnya. Ia memaksa kami latihan lagi.