Mohon tunggu...
Saverinus Suhardin
Saverinus Suhardin Mohon Tunggu... Perawat - Perawat penulis

Saverinus Suhardin. Seorang Perawat yang senang menulis. Sering menuangkan ide lewat tulisan lepas di berbagai media online termasuk blog pribadi “Sejuta Mimpi” (http://saverinussuhardin.blogspot.co.id/). Beberapa opini dan cerpennya pernah disiarkan lewat media lokal di Kupang-NTT, seperti Pos Kupang, Timor Express, Flores Pos dan Victory News. Buku kumpulan artikel kesehatan pertamanya berjudul “Pada Jalan Pagi yang Sehat, Terdapat Inspirasi yang Kuat”, diterbikan oleh Pustaka Saga pada tahun 2018. Selain itu, beberapa karya cerpennya dimuat dalam buku antologi: Jumpa Sesaat di Bandara (Rumah Imaji, 2018); Bingkai Dioroma Kehidupan: Aku, Kemarin dan Hal yang Dipaksa Datang (Hyui Publisher, 2018); Jangan Jual Intergritasmu (Loka Media, 2019); dan beberapa karya bersama lainnya. Pernah menjadi editor buku Ring of Beauty Nusa Tenggara Timur: Jejak Konservasi di Bumi Flobamorata (Dirjen KSDA, 2021); Konsep Isolasi Sosial dan Aplikasi Terapi : Manual Guide bagi Mahasiswa dan Perawat Klinis (Pusataka Saga, 2021); dan Perilaku Caring Perawat Berbasis Budaya Masyarakat NTT (Pustaka Saga, 2022). Pekerjaan utama saat ini sebagai pengajar di AKPER Maranatha Kupang-NTT sambil bergiat di beberapa komunitas dan organisasi. Penulis bisa dihubungi via e-mail: saverinussuhardin@gmail atau WA: 085239021436.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Berat Badan Impian

21 Januari 2016   23:43 Diperbarui: 21 Januari 2016   23:58 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Kiri: Foto dulu saat masih gendut. Kanan: Foto/kondisi terbaru"][/caption]

100 hari menuju berat badan ideal. Tulisan tahun lalu. Saya memceritakan bagaimana saya melewati 100 hari perubahan gaya hidup untuk mendapatkan berat badan yang lebih ideal. Jika ditotalkan, berarti hari ini merupakan 1 tahun lebih 100 hari saya melalui gaya hidup baru tersebut. Efek tambahannya, saya merasakan lebih bugar, berenergi, bahagia dan percaya diri. Secara pribadi saya menilai hasilnya cukup memuaskan. Meski bagi orang lain tetap sama, ada yang memberi komentar positif, ada juga yang masih berkomentar miring. Terserah. Memang begitulah tugas orang sekitar kita, lihai berkomentar.

Sejauh waktu yang telah dilewati, harus diakui, tidak sepenuhnya saya disiplin dengan gaya hidup yang dimaksudkan. Banyak kali saya melanggar akibat berbagai alasan. Misalnya, saat belibur bersama keluarga atau teman-teman. Tidak kuasa saya menolak kalau mereka sudah susah payah menyiapkan santapan. Tidak mungkin lagi membatasi jumlah asupan kalori. Padahal kalori yang digunakan dalam kativitas seharian tidak seberapa besar. Dapaknya bisa ditebak, terjadi peningkatan BB lagi.

Meski terjadi sedikit kemunduran, saya tetap bersyukur. Minimal dari pengalaman tersebut, saya bisa mengalami langsung "hukum alam" perubahan berat badan. Jika kita makan secukupnya dan beraktivitas/berolahraga secara seimbang, hasilnya sudah pasti BB ideal. Jika makan berlebih dan aktivitas berkurang, sudah pasti BB bertambah. Itu hukum yang tidak bisa ditolak oleh siapapun. Kecuali kalau persoalan genetis atau kelainan tertentu.

Dua minggu terakhir, saya kembali disiplin dengan pola hidup baru. Syukurlah, semakin hari, terasa lebih bugar dan bersemangat. Tidak ada pilihan lain lagi, selanjutnya memang harus memperhatankan gaya hidup sehat yang telah saya buktikan hasilnya.

Mengenai tulisan saya di Kompasiana setahu lalu yang berjudul "100 Hari Menuju Berat Badan Ideal", masih menyisakan hutang yang harus dituntaskan. Pada bagian akhir tulisan yang sudah ter-share di FB sejumlah 134.008 kali, saya berjanji untuk lanjut menulis tetang langkah-langkah gaya hidup baru itu. Namun, hingga kini janji itu belum saya penuhi.

Ada beberapa pertimbangan mengapa saya belum menceritakan semuanya. Satu hal yang terpenting, saya ingin menjalaninya lebih lama lagi. Saya harus memantau hari demi hari kelebihan dan kekurangannya, sehingga tidak asal cerita saja. Pada waktunya akan ada ulasan yang lengkap dan dapat dipercaya kebernarannya. Sabar saja ya...!?

Biarpun saya bukan ahli nutrisi ataupun ahli kebugaran, ada hal yang harus saya katakan pada Anda sebagai kesimpulan sementara dari pengalaman gaya hidup baru yang saya alami. Angap saja ini bocoran mengenai kunci meraih BB ideal yang akan saya tulis lengkap nanti.

Begini, BB itu sangat bergantung dari asupan makanan/minuman (kalori) dan seberapa besar penggunaan kalori tersebut dalam aktivitas harian atau olahraga. Jika seimbang, otomatis BB akan tetap ideal. Makan banyak dan sering bermalas-malasan, sudah pasti akan gendut. Begitupun sebaliknya, saat kurang makan disertai banyak aktivitas, akan semakin kurus. Hukum itu berlaku bagi siapapun, terkecuali persoalan genetik yang spesifik atau kelainan. Biasanya pengecualian itu sedikit saja jumlahnya.

Begitu saja dulu ya, semoga Anda selalu sehat, bugar, dan bahagia...GBU !

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun