Dan akhirnya, pada perayaan natal tahun ini, masalah itu terurai dengan baik. Saya lega mendengarnya. Ternyata, tulisan "Haram Mengucapakan Selamat Natal" yang viral itu, bukanlah sebuah larangan. Sudah berhasil diidentifikasi, ternyata 'Haram' itu adalah nama orang atau bisa juga nama kelompok tertentu. Terima kasih Haram, sudah memberikan ucapan selamat natal.
Hingga kini, saya belum tahu, siapa orang yang pertama kali berhasil mengidentifikasi si Haram tersebut. Yang pasti, informasinya juga sudah memviral. Terima kasih karena sudah buat saya berhasil paham. Tidak gagal paham lagi. Lengkaplah sudah sukacita natal tahu ini.
Kenangan natal masa lalu kurang lebih seperti itu. Harapan selanjutnya, kita semua semakin sehat, semakin kuat, semakin bahagia, semakin rukun, semakin kaya, semakin bermanfaat bagi sesama, semain terberkati, dan singkatnya: semakin mantap.
Selamat merayakan natal buat semua keluarga, sahabat, kenalan yang merayakannya. Mohon maaf jika ada kesalahan. Damai selalu.
Apapun kondisinya, rayakan natal dengan sukacita. Kalau belum merasakan sukacita natal, coba dengarkan musik dan mulai bergoyang. Seperti pada video berikut ini. (Klik di sini !) Saya yakin, suasana sukacita akan terasa.
Selamat merayakan sukacita natal 2015.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H