[caption id="" align="alignleft" width="54" caption="Matikan Rokok Anda Sekarang"][/caption] Salam Kompasiana.... Tulisan ini merupakan tulisan lama yang sudah pernah saya masukkan dalam akun saya yang lama di Kompasiana. Nama akun lama itu Saverinus suhardin, dan sudah tidak bisa dibuka lagi karena suda lupa password-nya. Hal ini terjadi karena kurang konsisten untuk menulis sehingga tidak pernah buka akun sendiri tersebut dalam waktu yang cukup lama. Hari ini saya Co-Pas tulisan itu ke akun saya yang baru ini (yang penting jangan Co-Pas tulisan orang lain, hehehe). Ok, pengatarnya cukup sekian saja dan langsung ke tulisan yang saya maksud tadi. Kali ini saya menulis tentang pengalaman pribadi tentang bagaimana cara berhenti merokok dengan kekuatan pikiran. Sebelumnya pembaca perlu tahu bahwa saya sejak kelas 3 SMP sudah menjadi perokok aktif. Awalnya hanya coba-coba satu kali isap, kemudian coba satu batang, lalu menjadi kebutuhan yang harus terpenuhi. Bagaimana saya tidak mau coba, semua teman akrab saya adalah perokok. Sejak saat itu, dalam benak saya (yang dipengaruhi oleh opini dari teman yg perokok juga) meyakini kalau tidak merokok berarti saya bukan anak gaul; saya tidak macho alias banci; tidak percaya diri kalau tidak merokok di lingkungan umum; saya tidak bisa memiliki teman yang banyak kalau tidak merokok, dan berbagai macam keyakinan yang ternyata salah. Hal ini diperparah lagi dengan kebiasaan di daerah asal saya; Manggarai (Flores barat), NTT yang mana saat kita memohon bantuan atau minta maaf dengan prosesi adat maka harus menggunakan satu botol sopi (minuman berakohol) dan satu bungkus rokok sebagai lambang kesungguhan kita dalam proses tersebut. Tentunya ini menambah keyakinan saya bahwa merokok itu hal yang lumrah. Waktu terus berjalan…, ketika saya SMA frekuensi merokok saya lebih meningkat lagi. Saya dan beberapa teman akan mencari ke mana saja, yang penting bisa rokok. Kami sering membangunkan pemilik kios (penjual rokok) saat tengah malam. Dan yang mungkin paling menjijikan, kalau tidak punya uang untuk membeli rokok, maka kami juga biasa pungut puntung rokok yang masih cukup panjang di trotoar jalan, atau di tempat sampah umum seperti di Bank, Wartel,dll. Saya juga tidak jarang menipu kedua orang tua saya untuk minta uang sekolah lebih dari sebenarnya hanya karena kebutuhan akan uang saku terasa kurang untuk beli rokok. Dan masih banyak cerita buruk lainnya akibat kebiasaan merokok yang ternyata merugikan baik finansial maupun untuk kesehatan. Setelah tamat SMA saya memutuskan untuk kuliah di bidang kesehatan, khususnya keperawatan. Sejak saat itu, saya pun sering membaca artikel tentang bahaya merokok baik yang diakses dari internet maupun teksbook yang ada di kampus. Namun, saya tetap tidak bisa mengurangi atau berhenti dengan kebiasaan merokok. Memang sejak masuk kuliah di bidang keperawatan saya punya keinginan berhenti merokok, soalnya seorang dosen pernah mengatakan kepada kami pada saat kuliah seperti ini: ” kalian semua adalah calon perawat. Sebagai seorang perawat Anda harus menjadi contoh (role mode) bagi masyarakat awam. Kebiasaan hidup sehat harus dimulai dari diri anda sendiri, sehingga masyarakat meyakini atau percaya akan pesan yang anda sampaikan, misalnya merokok itu merugikan kesehatan. Bagaimana masyarakat yakin kalau merokok itu berbahaya bagi kesehatan, sementara tenaga kesehatan sebagai pelopor dalam perilaku tidak sehat”. Saya selalu ingat pesan tersebut, tetapi belum bisa merubah kebiasaan merokok. Akhirnya pada suatu hari di akhir tahun pertama saya kuliah di keperawatan (saya lupa tanggal berapa waktu itu), saya membaca buku yang sangat menarik dan inspiratif (menurut saya) yaitu buku dengan judul Kekuatan Pikiran karangan Christian H. Godefroy. Dalam buku ini dijelaskan bahwa apa saja yang kita inginkan baik kesuksesan dalam karier, jodoh, ingin punya mobil, rumah, uang serta memperoleh kesehatan atau apa saja termasuk ingin berhenti merokok bisa terwujud hanya dengan mengatur (setting) pada pikiran anda. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa apa yang terekam dalam pikiran kita atau apa saja yang kita yakini, pikiran anda akan mewujudkannya dengan menggerakan anda, menciptakan situasi sedemikan rupa sehingga sesuai apa yang anda rekam dalam pikiran. Saya pun mencoba mengikuti petunjuk yang ada dalam buku tersebut, dan Puji Tuhan saya berhasil berhenti dari adiksi rokok. Sungguh ini merupakan kekuatan yang luar biasa. Dan sampai saat ini saya betul-betul yakin bahwa memang kehidupan kita semuanya bergantung pada pikiran kita masing-masing. Kalau anda berpikir sukses maka anda pasti sukses, tapi kalau anda selalu meratapi kegagalan atau kemiskinan dan selalu berfokus pada pikiran tersebut maka anda akan hidup susah. Oh iya, sesuai judul tulisan di atas saya akan membagikan kepada cara berhenti merokok dengan kekuatan pikiran. Tetapi saya mohon maaf, saya tidak bisa kutip sama persis sesuai yang ada dalam buku tersebut, karena buku itu bukan milik sendiri. Saya akan membagikan tips dengan versi saya sendiri tanpa menghilangkan tujuan utamanya. Inti dari terapi ini adalah bagaiman kita mengubah pikiran-pikiran yang salah dengan pikiran atau keyakinan yang benar. Tentunya tips ini berlaku bagi Anda yang punya pandangan bahwa merokok itu merugikan. Inilah langkah-langkahnya:
- Ciptakan suasana yang tenang (bila perlu anda tutup kamar, dan sebaiknya dilakukan pada saat semua orang tidur atau tidak gaduh)
- Tidurlah dengan posisi yang paling nyaman menurut anda.
- Relaksasi dengan cara Hipnotis diri anda sendiri dengan kalimat seperti ini: Sebentar lagi kelopak mata semakin berat…. tidak lama lahi mata saya akan menutup rapat… saya akan merasa lebih relaks dari biasanya… saya akan tidur jauh lebihh lelap dari sebelumnya. (katakan semuanya itu dalam hati, seolah2 anda adalah ahli hipnotis seperti acara di TV)
- setelah anda merasa tenang dan relaks… bayangkan atau visualisasikan dalam pikiran anda bagaimana kebiasaan meroko anda setiap hari. kenudian visualisasikan dalam pikiran anda akan dampak merokok, Misalnya: tidak punya uang untuk beli makan, anda bayangkan seolah-olah anda sangat melarat, kemudian anda bayangkan juga anda mulai batuk-batuk, lebih parah lagi anda batuk bercampur darah, sesak napas, lemah, tidak bisa melakukan apa-apa hanya tidur dengan tidak berdaya di rumah sakit. Bayangkan hal-hal yang paling buruk…
- Kemudian, dalam pikiran anda tentunya merasa takut dengan apa yang sudah lihat dalam pikiran anda. Lalu anda pun bertekat, dengan sungguh-sungguh dalam hati untuk berhenti merokok. Kemudian visualisasikan kembali anda membakar sebatang rokok kemudian mengisapnya, setelah itu dengan penuh kebencian anda hancurkan batang rokok tersebut sambil dalam hati berkata; saya akan semakin baik tanpa merokok…
- Selanjutnya anda bayankan dalam pikiran anda perasaan bahagia karena anda berhasil berhenti merokok, smabil dalam hati berkata: tubuh saya semakin sehat tanpa merokok, keuangan saya semakin baik tanpa merokok, dan peryataan positif lainnya.
- Akhiri langkah di atas dengan doa kepada Tuhan yang anda yakini. Mintalah Tuhan untuk menolong anda agar bisa berhasil sesuai yang kita inginkan.
Itulah sedikit tips bagi anda yang punya keinginan untuk berhenti merokok. Yakinlah bahwa cara ini bisa menolong anda. Saya telah membuktikannya… Saya berani bersumpah, bahwa memang cara ini sangat jitu, 100% pasti berhasil. Demikian saja tulisan saya saat ini, semoga bermanfaat bagi kompasianers sekalian. GBU.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H