Mohon tunggu...
Suhardiman Tanjung
Suhardiman Tanjung Mohon Tunggu... -

aku ingin selalu untuk di ajarkan...

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

JBRIL AS, KERBAU, KELELAWAR DAN CACING

7 Agustus 2010   17:56 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:14 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Normal
0

false
false
false

MicrosoftInternetExplorer4

/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}

Suatu
hari Allah SWT memerintahkan malaikat Jibri AS untuk pergi menemui salah satu
makhluk-Nya yaitu kerbau dan menanyakan pada si kerbau apakah dia senang telah
diciptakan Allah SWT sebagai seekor kerbau. Malaikat Jibril AS segera pergi
menemui si Kerbau.

Di
siang yang panas itu si kerbau sedang berendam di sungai. Malaikat Jibril AS
mendatanginya kemudian mulai bertanya kepada si kerbau, "hai kerbau apakah
kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai seekor kerbau". Si
kerbau menjawab, "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah
SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kerbau, dari pada aku
dijadikan-Nya sebagai seekor kelelawar yang ia mandi dengan kencingnya
sendiri". Mendengar jawaban itu Malaikat Jibril AS segera pergi menemui
seekor kelelawar.

Malaikat
Jibril AS mendatanginya seekor kelelawar yang siang itu sedang tidur
bergantungan di dalam sebuah goa. Kemudian mulai bertanya kepada si kelelawar,
"hai kelelawar apakah kamu senang telah dijadikan oleh Allah SWT sebagai
seekor kelelawar". "Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada
Allah SWT yang telah menjadikan aku sebagai seekor kelelawar dari pada aku
dijadikan-Nya seekor cacing. Tubuhnya kecil, tinggal di dalam tanah,
berjalannya saja menggunakan perutnya", jawab si kelelawar. Mendengar
jawaban itu pun Malaikat Jibril AS segera pergi menemui seekor cacing yang
sedang merayap di atas tanah.

Malaikat
Jibril AS bertanya kepada si cacing, "Wahai cacing kecil apakah kamu
senang telah dijadikan Allah SWT sebagai seekor cacing". Si cacing
menjawab, " Masya Allah, alhamdulillah, aku bersyukur kepada Allah SWT
yang telah menjadikan aku sebagai seekor cacing, dari pada dijadikaan-Nya aku
sebagai seorang manusia. Apabila mereka tidak memiliki iman yang sempurna dan
tidak beramal sholih ketika mereka mati mereka akan disiksa
selama-lamanya".

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun