Mohon tunggu...
Suhardi AlAnjiri
Suhardi AlAnjiri Mohon Tunggu... Guru - Semoga manfaat setiap apa yang diperbuat

Serius tapi santai, senang bercanda..

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Anjir Serapat yang Merana (Part II)

6 Desember 2023   20:30 Diperbarui: 7 Desember 2023   06:47 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto : Suhardi Al Anjiri

ANJIR SERAPAT- Anjir  Serapat yang memiliki panjang sekitar 28 kilometer  mempertemukan Sungai Kapuas Murung dengan Sungai Barito. Dari kilometer 1 sampai dengan kilometer 14 masuk wilayah Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah  dan memiliki 7 Desa. Dari kilometer 14 sampai dengan kilometer 28 masuk wilayah Kecamatan Anjir Pasar dan Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan yang memiliki 15 Desa di Kecamatan Anjir Pasar dan 15 Desa di Kecamatan Anjir Muara.

Anjir Serapat memiliki geografis seluruhnya adalah dataran rendah dan rawa sehingga mayoritas penduduknya bercocok tanam padi lokal tadah hujan yang panennya dalam setahun hanya satu kali. Anjir Serapat berjarak dengan pusat kota Banjarmasin Kalimantan Selatan sekitar 30 kilometer dan juga berjarak 160 kilometer dari pusat kota Palangka Raya Kalimantan Tengah sedangkan jarak Anjir Serapat ke Titik Nol Ibu Kota Negara Nusantara  di Kalimantan Timur sekitar 488 kilometer.

Pada tahun 1994 telah dilakukan penyiringan Anjir Serapat sepanjang 16 kilometer dan tentu masih tersisa sekitar 5 kilometer di Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Tengah dan sekitar 7 kilometer di Kecamatan Anjir Muara Kabupaten Barito Kuala Provinsi Kalimantan Selatan. Namun, Anjir Serapat yang sudah disiringpun saat ini tidak terawat dan ditumbuhi pohon besar serta semak belukar.

Anjir Serapat juga memiliki jembatan baik terbuat dari kayu ulin maupun yang terbuat dari beton. Jembatan beton ada seperti di kilometer 0 berupa jembatan gantung,  kemudian di kilometer 1,  kemudian di kilometer 9, di kilometer 11 yang saat ini sedang pengerjaan pembangunan, dan di kilometer 25. Sedangkan yang lainya merupakan jembatan kayu ulin yang tentu harus di bangun kembali dengan kuntruksi beton. Kondisi saat ini  Anjir Serapat yang  memperihatinkan karena pendangkalan sungai padahal Anjir Serapat tersebut disamping di manfaatkan sebagai jalur transportasi air sejak zaman kolonial juga menjadi jariangan irigasi primer pertanian di 3 kecamatan tersebut.

Foto: Kondisi Anjir Serapat yang terlihat dangkal. (Foto : Suhardi Al Anjiri)
Foto: Kondisi Anjir Serapat yang terlihat dangkal. (Foto : Suhardi Al Anjiri)
Pendangkalan Anjir Serapat terjadi karena turunnya Air yang berlumpur dari jaringan sekunder wilayah pertanian atau biasa di sebut handel. Juga karena pertemuan air pasang dari Sungai Barito dan Sungai Kapuas Murung.

Rehabilitasi Anjir Serapat merupan keniscayaan sebab kemanfaatannya sangat dirasakan jika itu kembali fungsional sebab akan menjadi alternatif untuk lewatnya angkutan transportasi sungai karena jika menggunakan kapal muatannya lebih banyak tonasenya dari pada memakai mobil. Di samping itu juga akan menjadi sebuah destinasi wisata air baru yang tentu akan menggerakkan ekonomi masyarakat Anjir Serapat setempat.

Foto : Kondisi persawahan Anjir Serapat lahan Rawa dengan Tadah Hujan (Foto : Suhardi Al Anjiri)
Foto : Kondisi persawahan Anjir Serapat lahan Rawa dengan Tadah Hujan (Foto : Suhardi Al Anjiri)
Selain pemanfaatan untuk alternatif angkutan transportasi dan destinasi wisata air di Anjir Serapat, dengan dilaksanakannya rehabilitasi Anjir Serapat maka pemanfaatan jaringan irigasi  Promer akan maksimal. Wilayah Anjir Serapat di Kecamatan Kapuas Timur Kabupaten Kapuas Kalimantan Tengah merupakan kawasan yang mendukung program Food Estate. Kawasan ini sudah mempunyai sistem irigasi, tetapi masih sangat memerlukan perbaikan dan pengaturan air serta revitalisasi dan rehabilitasi saluran dan bangunan pelengkap lainnya untuk mendukung kegiatan pertanian. 

Pengaturan tata air adalah salah satu kunci keberhasilan dalam pengembangan pertanian di lahan rawa seperti di Anjir Serapat. Pengaturan tata air di lahan rawa dimaksudkan menyediakan air yang cukup untuk pertanian, membuang genangan air yang berlebih pada saat musim hujan, dan menghindari oksidasi tanah sulfat masam. Oleh karena itu rehabiltasi Anjir Serapat merupakan sebuah keniscayaan yang harus dilaksanakan baik oleh pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Tengah maupun pemerintah daerah Provinsi Kalimantan Selatan yang di dukung penuh oleh pemerintah pusat dalam rangka untuk meningkatkan hasil pertanian.

Sekitar bulam Juni tahun 2020 muncul pemberitaan di media bahwa Ketua DPRD Provinsi Kalimanatan Selatan melakukan kunjungan kerja ke Balai Sungai Kalimantan II bersama rombongan Komisi III DPRD Provinsi Kalimantan Selatan. Dan berwacana untuk malaksanakan rehabilitasi dan optimalisasi Anjir Serapat. Pembicaraan Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah juga sudah terjalin untuk Rehabilitasi dan Optimalisasi Anjir Serapat. Walau sampai hari ini belum ada terlihat tindak lanjut wacana tersebut.

Semoga rehabilisasi dan optimalisasi serta penyiringan Anjir Serapat pada saatnya dapat terwujud sebab Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah yang merupakan penyangga Ibu Kota Negara Nusantara harus kecipratan pembangunan infrastruktur sebagaimana yang diharapkan.

Oleh :

SUHARDI AL ANJIRI

Penulis adalah Warga Anjir Serapat, Praktisi Pendidikan, Pengamat Sosial, Politik dan Pembangunan Daerah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun