Mohon tunggu...
Suhar Yanto
Suhar Yanto Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Aku senang internetan apalagi setelah memiliki blog, wah rasanya ingin online terus hehehe

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Nasi Tiwul dan Sambal

17 Juni 2011   09:03 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:26 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini makin ngantuk setelah pulang sholat jum'at dan langsung aja ku buat secangkir teh hangat untuk mengurangi rasa kantuk, meskipun mata agak perih dengan sorotan layar monitor ku berusaha membuat coretan tentang obralan santai dengan mahasiswa yang meminta tolong kepadaku untuk menginstall program-program di laptopnya. Aku mendapatkan inspirasi mengenai singkong yang ternyata banyak manfatnya, awalnya hanya membicarakan lagu jawa yang aransemennya jazz lah ternyata malah tembuh ke makanan yang terbuat dari singkong yaitu nasi tiwul. Begitu kena dengan kata itu langsung pikiranku kembali ke saat-saat aku dulu sering makan nasi tiwul buatan sang  nenek (almarhum). Waktu itu aku sangat hobi makan nasi tiwul mungkin karena jaman dahulu jarang sekali mendapatkan nasi beras sehingga hampir setiap hari kami makan nasi tiwul dengan sedikit lalapan dan sambal cabai mentah, rasanya sampai basah kuyup bila sudah menyantap nasi tiwul dengan sambal mentah itu. Tetapi stetlah saya pergi merantau bersama keluarga ke Jakarta kami sudah sangat jarang sekali menyantap nasi tiwul dan yang kami jumpai pada jaman ini adalah berbagai olahan berbagai jenis makanan yang ternyata bahan dasarnya adalah singkong sperti kerupuk keripik, roti, tape, kolak, bahkan sampai dibuat untuk pemadam api namun yang di ambil itu kulit singkongnya yang di olah dengan teknologi ( penemu dan penelitinya adalah Randall Hartolaksono arek Suroboyo kelahiran 16 Maret 1956 ). Namun apakah sampai saat ini kebun singkong makin luar atau makin menghilang? Saya sendiri belum tau persis, tapi beberapa hari yang lalu di sumatera saya mendengar ramai sekali mengenai kebun singkoang karena orang terdekat saya sedang berada disana nekat untuk berkebun singkong dan meminta saya memberi modal. Namun saya sangat sedih karena belum bisa membantu beliau untuk menyewa lahan dan berkebun disana padahal saya juga berharap supaya bisa makan nasi tiwul lagi. ( sambil senyum) -hery

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun