Ketika mereka bertemu untuk pertama kalinya, ada getaran yang aneh namun manis yang dirasakan oleh keduanya. Sri menyambut Hans dengan senyum yang tulus, sementara Hans terkesima melihat Sri yang cantik dan ramah, persis seperti yang ia bayangkan selama ini. Pertemuan itu berlangsung hangat, dan mereka berbicara seolah-olah sudah lama saling mengenal.
Tak hanya urusan sewa mobil, pertemuan itu juga menjadi awal dari hubungan yang lebih serius. Hans sering mengunjungi Sri, bukan hanya untuk urusan bisnis, tetapi untuk mengenal diri Sri.
Beberapa bulan berlalu, hubungan Sri dan Hans semakin erat. Mereka saling mengisi kekosongan dalam hati masing-masing, saling memberi dukungan dan cinta. Hingga suatu hari, Hans dengan penuh keberanian mengungkapkan perasaannya kepada Sri.
"Sri, aku tahu ini mungkin terlalu cepat, tapi perasaan ini begitu kuat. Aku mencintaimu, Sri. Aku mencintaimu. Aku ingin menjadi bagian dari hidupmu, kalau kamu bersedia menerima aku."
Mata Sri berkaca-kaca. Ia tidak menyangka bahwa dari sebuah chat sederhana menanyakan ongkos rental mobil, ia akan menemukan cinta yang begitu tulus dan hangat. Cinta yang datang di saat yang tepat, ketika ia mulai merasa bahwa hidupnya kembali berarti.
Sri pun mengangguk pelan, dengan senyum yang penuh kebahagiaan. "Aku juga mencintaimu, Hans. Kamu sudah menjadi bagian dari hidupku, dan aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa kamu."
Akhirnya, hingga kini mereka menjalin hubungan asmara, memulai babak baru dalam hidup mereka dengan sebuah cinta. Pertemuan yang berawal dari pesan singkat, kini tumbuh menjadi cinta yang kuat dan abadi, mengikat mereka dalam kebahagiaan yang tak terduga.
Tamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H