Mohon tunggu...
Suhandayana Day
Suhandayana Day Mohon Tunggu... profesional -

PeGiat EDUMEDIART [ Edukasi, Media, Art ] antar institusi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Degenerasi Jugun Ianfu

9 Desember 2011   18:18 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:37 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sore tadi dering bb melirih nada
sms, kabar klise dari pamong praja
malam ini bakal merazia pelaku asusila
menciduk paksa para gadis pesta
tapi seperti biasa, melepasnya usai meraba
.
gadis seksi bunga kota
jadi penggembira metro raya
sejenak terungkit ingatan lama
tentang perempuan penghibur saudara tua
mereka dipaksa kerja lebih dari romusha
hidup merana, saat senja meratap sia-sia
.
mungkinkah perempuan itu kembali muda
kadang meruak plasa, belanja kosmetik aneka rupa
agenda rutin melintasi remang dinding malam
bibit belia penyimpan sejarah kelam
gadis malam udara merdeka
merancap kelelawar suka-suka
matanya tak perlu sembab
sedih pun tak tau sebab
dera hati tak sepedih jugun ianfu
setengah sengaja cari job pemuas nafsu
mengais harta tanpa malu: ada duit gua mau
servise bersaing, pelanggan takkan menunggu
.
.
[day, 2011-L08]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun