Mohon tunggu...
Suhandayana Day
Suhandayana Day Mohon Tunggu... profesional -

PeGiat EDUMEDIART [ Edukasi, Media, Art ] antar institusi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

CABANGWAKTU

8 Desember 2011   08:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:41 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

aku ingin kembali ke beberapa hulu sejarah peri kemanusiaan yang kini memendam peristiwa luka bernanah, aku bernafsu mencegah pecundang pembawa arah kehidupan yang salah, tapi benarkah beberapa proklamasi bisa direbut tanpa suntingan historis dan baku-darah

aku hendak mengubah hulu peristiwa walau nanti bermuara kedaulatan-kedaulatan di aneka cabang bahkan rantingwaktu, memang lebih nyata bila hari ini mulai kutanam perjuangan hak dengan terus menerjang prahara, daripada ke lorongwaktu menuju dapur peristiwa lampau yang mungkin banyak kutemukan resep memasak menu pergulatan heroik

beberapa ekor aku imajiner tetap menyeruak ke pusat-pusat masa lalu, adonan bahan baku kebebasan kumasukkan ke oven panas membara, lalu muncul beberapa pergerakan kemerdekaan mengantar bangsa ini mengibarkan bendera-bendera liberti, ada lusinan bahkan ratusan perwujudan dalang adikarsa

walau muncul aneka peristiwa kemerdekaan baru di lain cabangwaktu sekalipun, tak dapat kujamin tiadanya kibaran bendera dari kubu-kubu berperang saudara, karena beberapa aku dan beberapa anggota pasukan mengukur perut dan rumah harus sebesar gunung sedalam karang laut seluas pulau-pulau, karena adab hidup diukur sesempit durasi nyawa nyamuk dataran tropika, karena oh, aku seperti tersesat di cabangwaktu entah kapan, tapi kini kepalaku jadi ringan sejak rasakan butiran peluru mengoyak putih otakku

.

.

.

AKUNDAstudio, INDONESIAWAKTU (3)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun