Mohon tunggu...
Suhairi
Suhairi Mohon Tunggu... Dosen - Keterangan Profil

Suhairi lahir di Sumenep, Madura. S1 di Fakultas Sastra Universitas Jember. S2 di Universitas Muhammadiyah Surabaya. Suka menulis puisi, cerpen, novel, opini, resensi, dan berita.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

OSIS SMPI-MA Putri Mambaul Ulum Ganding Selenggarakan Seminar Sehari

19 Februari 2022   21:29 Diperbarui: 19 Februari 2022   21:36 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terkadang, status santri dipandang sebelah mata oleh sebagian orang. Padahal, santri memiliki kelebihan yang belum tentu dimiliki oleh nonsantri. Salah satunya adalah santri bisa lebih fokus belajar. "Santri itu bisa lebih fokus belajar. Sebab, pemikiran santri tidak terkontaminasi oleh dunia internet," jelas Rinta Ratnawati, Dosen IAIN Madura yang menjadi narasumber dalam acara Seminar Sehari yang diadakan OSIS Putri SMPI-MA Mambaul Ulum Ganding, Sumenep, Jawa Timur.

Rinta tidak menampik bahwa internet menjadi kebutuhan penting saat ini. Akan tetapi, pesantren yang membentengi santrinya dari dunia internet juga memiliki dampak positif yang sangat besar. Pesantren merupakan salah satu lembaga pendidikan yang sangat tepat untuk mendidik moral generasi bangsa. Di pesantren, para santri dididik berbagai ilmu pengetahuan sebagai bekal mereka setelah terjun ke masyarakat. Mereka lebih protektif dari dunia luar yang bisa merusak moral dan pola pikir negatif.

Seminar yang diselenggarakan pada Sabtu, 19 Februari 2022 ini diikuti sekitar 100 peserta. Peserta seminar ini khusus siswi yang berasal dari berbagai lembaga pendidikan yang ada di Kabupaten Sumenep, seperti dari Kecamatan Ganding, Kecamatan Guluk-Guluk, dan Kecamatan Lenteng. 

Para peserta yang mengikuti seminar ini terlihat sangat antusias. Hal itu diketahui ketika moderator membuka sesi tanya-jawab hingga beberapa sesi. 

"Saya sangat suka acara kali ini. Para siswi yang bertanya cukup antusias. Ada beberapa pertayaan yang cukup berbobot," lanjut Rinta Ratnawati. Menurut alumnus Pondok Pesantren Al-Amien, Pragaan, Sumenep ini, peserta cukup aktif setelah menyimak materi yang disampakan narasumber.

Ditemui secara terpisah, Abd. Wafi, selaku pembina OSIS mengaku bahwa seminar kali ini berbeda dengan seminar yang diadakan beberap minggu yang lalu."Kalau seminar yang kemarin itu tentang ekonomi kreatif menuju pasar global, tema kali ini adalah tentang globalisasi,"ujar lelaki kelahiran Pamekasan ini. Ini sebagai salah satu perhatian lembaga pendidikan terhadap kebutuhan santri.

Perlu diketahui, pada Selasa, 01 Februari 2022 yang lalu, OSIS SMPI-MA Mambaul Ulum Ganding Sumenep Jawa Timur mendatangkan seorang interpreuner dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), Jawasih, S.Pd.I, asal Lanjuk, Kec. Manding, Kab. Sumenep Jawa Timur. Lelaki yang kini menjabat sebagai manager UD Dua Saudara Manding Sumenep ini memberi suntikan semangat kepada pada peserta agar mengoptimalkan potensi ekonomi yang ada di sekitar.

"Jadi, seminar kali ini masih ada hubungan atau korelasi dengan seminar sebelumnya," lanjut Abd. Wafi. Kali ini, pihaknya masih merencanakan sebuah seminar yang akan dilaksanakan beberapa minggu ke depan terkait peringatan isrok mikroj Nabi Muhaammad SAW. "Kami selalu berusaha mendatangkan narasumber yang berkompeten agar para siswa memiliki pengalaman dan wawasan yang luas,"ungkapnya mengakhiri perbincangan. (Suhairi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun