Sabtu malam memberikan tausiyah Nuzulul quran di Gampong Kampung Teungoh Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Nagan Raya.Â
Tema masih sekitaran semangat ibadah untuk menggapai keberkahan Ramadhan 1444H. Pada kesempatan itu penulis menukil sebuah hadist dari kitab Al Mawaid Al Ushfuriyah yang mengisahkan tentang sahabat Rasulullah yang bernama Sya'ban.
Berikut kisahnyaÂ
Sya'ban adalah sahabat Rasulullah yang selalu berjamaah subuh dengan Rasul, dia telah datang sebelum para sahabat yag  lain datang, setiap hari  ketika para sahabat datang kemesjid sudah ada sya'ban didalam mesjid yang sedang melaksanakan shalat sunah.  pada suatu hari Sya'ban ketika para sababat dan Rasul datang sya'ban belum hadir, masuk waktu shubuh Rasul senantiasa menantinya, namun ketika itu seorang sahabat berkata ya Rasul kalau kita tunggu Sya'aban ditakutkan subuh akan berlalu, barulah Rasul shalat subuh pada hari itu agak terlambat dari biasanya karena menunggu sya'ban.
Selesai shalat dan wirid aktivitas selesai shalat Rasul berkata kepada para sahabat " siapa yang tau  rumah Sya'ban?" para sahabat saling memandang karena mereka tidak pernah berjumpa dengan sya'ban selain di mesjid, salah satu dari sekian ramai sahabat berkata " yaa Rasul saya tau, pernah suatu hari dia melewati rumah saya dan saya tanyakan rumahnya dia menajwab bahwa rumahnya sekitar 30  KM dari rumah saya. " Rasul berkata kalau begitu antarkan kami kerumahnya.Â
Perjalanan menuju rumah Sya'ban dimulai dari jam 6 pagi ketika matahari mulai akan menerbitkan cahayanya, dengan perlahan nabi dan beberapa sahabat berjalan menuju rumah sya'ban, 3 jam perjalanan yang ditempuh oleh rasul barulah sampai dirumahnya.Â
Begitu terasa lelah para sahabat  disaat sampai dirumah sya'ban.  Rasul ketika itu tidak beristirahat namun mengetok pintu rumahnya dan berkata " Assalamuaaikum"  salam nabi dijawab oleh seorang wanita yang pada ktika itu membukakan pintu. Wanita tersebut ketika melihat Rasullullah berdiri didepan pintu langsung mengenalinya karena setiap hari Sya'ban bercerita kepada istrinya begaimana rupa dan akhlak Nabi, dalam hatinya inilah Rasulullah yang selalu diceritakan oleh Sya'ban.
Rasul bertanya kepada istrinya Sya'ban " Aina Sya'ban ? (dimana sya'ban ) Istrinya sambil terdiam sesaat dan dengan tiba tiba air mata mulai menetes sambil berkata dengan suara yang lemah " ya Rasul suamiku telah tiada" sebelum subuh tadi dia mendadak tubuhnya merasakan kesakitan dan selesai dia melaksankana fardjhu subuh Allah  telah memanggilnya, sekarang jenazah nya ada didalam kamar mayatnya sekarang ada didalam kamar." dia juga berkata pastinya Rasul akan datang dan melihatku oleh karena itu aku belum memberitahukan orang lain hinggga saat ini." mendengar Sya'ban telah wafat Rasul ikut bersedih.
Sebelum Rasul melihat jenazahnya terlebih dahulu Istri Sya'ban berkata " Ya Rasul Aku bingung, bukankah suamiku adalah ornag saleh  RAsul menjawab ia dia adalah orang salaeh dan orang yang sangat baik".
istri sya'ban kembali berkata " ketika dia sakratul maut ada pemandangan yang saya tidak pahami." Apa itu tanya Rasul ?
saat itu aku sedang mentalqinkannyaketika itu dia denan suara lentang berkata Aku menyesal , dan aku talqinkan lagi pada telinnganya diaberpaling lagi dan berkata aku menyesal dan seklai lagi dia juga berkatamenyesalmnyesal menyesal sebanyak tiga kali," Nabi pada saat itu terdiam laluJIbril datang dab berkata kepada Rasul " Ya Rasulllah janganEngkau bersedih katakan pada istrinya karena Sya'ban melakukan hal tersebut bukan karena maksiat atau dosa melaikan karena penyesalan dirinya dari amala baik yang telah dia  lakukan,". ujar JibrilÂ
Setelah mendengar perihal dari Jibril Rasul terseyum dan berkata kepada Istrinya Sya'ban " Wahai istri orangyang Shaleh suamimu melakukan 3 hal saat sakratul maut karena Allah membuka tabir dariyang akan Allah berikan kepadanya, karane itu ia berguman menyesal pada 3 hal yang baru Allah perlihatkan," Rasul melanjutnya penyebab Sya'ban berkata menyesal pada tiga 3Â
1. Sya'ban adalah ornag yang selalu datang kemesjid sahata shubuh bersama Rasulullah, di berangkat dari jam 2 malam dan jam 5 barulah sampai dimesjid ribuan langkah dia tempuh sehingga ketika itu Allah memperlihatkan amal ibadah dari apa yang dia jalani setiap laangkah Allah berikan balasan pahala, sehingag dari ribuan langkah itu lahirlah ribuan nikmat berbagai macam yang Allah perlihatkan sehingga dia menyesal , sambil berkata "Menyesal aku kenapa tidak lebih jauh". Sya'ban menyesal dari apa yang dia perbuat coba senadainya lebih jauh maka Allah akan menambah lagi nikmat yang diberikannya karena balsan Allah dari setiap langkah.
2. Ketika keluarpada jam 2 malam menuju mesjid udara apda ketika itu sangat dingin , Sya'ban memakai baju yang bagus didalam dan baju yang usai diluar, dalam perjalanan dia melihat seorang kakekyang duduk kedinginna dipinggir jalan,Sya'ban dengan segera membukakan baju luarannya dan menyelimuti kakek tersebut bersama sama mereka menuju mesjid.Â
Dari amal kebajkanmemberikan baju yang usang kepada kakek itu sehingga Allah memperlihatkan balsannya,Sya'ban  yan melihatbalsan itu berkata " menyesal Aku kenapa tidak yang baru". Apabilabaju baru sudah pasti pahalanya lebih besar, dari inilahdi akatakan coba seandainya aku berikan yang baru dan yang usang aku pakai sendiri pastinya balasan ALlah akan leboh  dari ini.
3. Suatu hari saatSya'ban sedang berbuka puasa lewatlah seorang orang tua didepan halamnya rumahnya, dipanggilnya dan diajak mereka berdua untuk saling berbagi, sya'ban ketika itu hanya memiliki satu gelas susu dan satu roti, satu gelas dibagi dua begitu juga dengan roti disobek  menjadi dua dan mereka makan bersama, Allah memperlihatkan balasan sedekahnya sehingga Sya'ban berkata " Menyesal Aku kenapa tidak semua" coba seandainya semuamaka balasan Allah pastinya akan melebihi apa yang diberikannya pada saat ini.
Rasul berkata inilah  Sya'ban yang dia pada akhir hanyatnya menyesal karena menganggap dirinya masih kekurangan amal.
Dari kisah Sya'ban tersebut dapat kita mengambil intisari bahwa setiap manusia yang menyesal apakah  menyesal karana maksiat atau menyesal karena ketaatan ketika Allah memperlihatkan balasan dari amal yang kita kerjakan kenapaAku tidak berusaha lebihkuat dan giat lagi.
Mari semakin memasuki penghujung Ramadhan  ini kita lebih giat lagi untuk beribadah kepada Allah, karana Rasul berkata " kuatkanlah ikatan pinggangmu dan berusahalah semaksimal mungkin ketika berada diakhir atau penghujung Ramadhan".
Penulis : Suhaimi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H