Mohon tunggu...
halubĀ©
halubĀ© Mohon Tunggu... Mahasiswa - Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Pencarian dan keyakinan, berteman dekat, sampai kapan pun, selalu ada hal-hal yang membanggakan bagi setiap yang yakin

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

[Salah Mendidik #1] #5

5 Januari 2024   17:11 Diperbarui: 5 Januari 2024   17:21 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

.

Ā  Ā  Ā  Masih pada suasana ketercengangannya, Aban berusaha tegar mendengar. "Maaf, mungkin dia kurang dalam riset. Setan bisa diprediksikan sejak awal, kuesioner kan dapat dilakukan. Jelas perkara ini bukan seperti membeli gorengan.

Ā  Ā "Bisa jadi, Bapak juga ikut terpukau dengan tampilan awal setan yang telah diceritakan di awal. Setan, kalau kita sadar betul saat itu, jelas mereka tak mungkin kalau tak licik.

Ā  Ā "Pengelabuannya banyak." Ladnemi berhenti. Sekilas menanti respon Aban. Senyap saja. Aku tetap belum bisa percaya dia. Biar pun, misal yang telah diutarakannya benar, tapi apakah itu benar-benar benar? Belum tentu juga.

Ā  Ā Tapi biarlah aku menunggu hingga dia merespon. Haaahh---Aban menarik napas dalam-dalam, mendongakkan kepalanya, melihat langit-langit tempat ritual suci. Benaknya berkecamuk. Mengingat banyak hal yang telah terjadi, mengiringi kehidupannya.

Ā  Ā Dulu, aku tak seperti anak lelakiku, pendamping hidupku, heum---jangan ditanya kalau hanya loyalitas, solidaritas, bisa dibilang sangat amah. Hanya ada satu masa yang di sana membuatku sangat kecewa.

Ā  Ā Bisa-bisa entah apa disebutnya, lelaki yang dahulu pernah berjanji ingin menikahinya---singkatnya gagal, dekat dengan ibu mertuaku. Datang dengan tawar yang menggiur.

Ā  Ā Memang saat itu keadaanku sedang terpuruk terpuruknya. Begitu nestapa rasanya, satu dua dari anak-anakku memyarankan untuk pisah. Ini tak tentu tak mudah.

Ā  Ā Hingga akhirnya semua berlalu, semua berhak kembali ke fitrahnya masing-masing. Sebelum menuju ke kembali sejati.

Ā  Ā .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun