.
Pertama alasannya kerjaan, maju lagi---ini emang lewat belakang ya (asli ini lah lelaki paling bangsat!)---maju lagi, adu curhatan, berkembang lagi, perasaan sudah hampir kebablasan bahkan memang sudah kebablasan!
Bilangnya, "mau cari istri kedua." Tapi ketika baru ketahuan dari istri pertama. Heran istrinya kenapa kalau chat dengan perempuan lain kok bahasanya sudah mengarah ke sana? padahal memang, aduh sudah terlalu sangat sering komunikasi dengan perempuan jalang, eh lajang, alasannya, o tentu banyak tak terkira, cerewetnya wartawan masih kalah sama stok alasan setannya.
Ada lagi, perempuan yang, yah mungkin ini karena sudah punya kebiasaan sebelum nikah, yaitu: kebiasaan chat lawan jenis, dengan segala gaya per-chat-an centil, ganjen, gatal bangsatnya.
Ketika sudah menikah, ada sedikit konflik dengan pasangan, langsung berganjen-ganjen sinting dengan laki-laki lain.
Dari kedua contoh di atas, memang bertamu dari pintu depan sesusah dan seanjing itu kah? Kan masih punya otak bi, OY BABI! Ya kalau bertamu lewat depan lah Ā BAJINGAN! Kalau takut, sudah BAKAR habis tuh kelamin!
Kemudian untuk perempuan-perempuan yang, apa-apa harus sesuai keinginannya, terlebih ketika sudah menjadi istri. Ya siap-siaplah kalau suatu waktu mati tanpa terasa, tiba-tiba sudah di dalam liang lahat saja.
Kalau emang belum siap untuk ke jenjang berikutnya, sudah persiapkan diri dulu. Enggak usah kebanyakan MENGKHAYAL! Ngurus diri sendiri saja, terbengkalai. Najis malah berlagak ngomongin mau punya anak 1, 2, 3 kepala lu bau BANGSAT!
Pmg, Ahad311223, 21.19, halub
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H