.
Ā Ā Pilihan selalu bersama risiko, ketika siapa pun berani memilih, jelas dirinya harus bersedia menerima akibat dari pilihannya. Apa yang telah disepakati diri untuk dijadikan penunjuk, atau teman hidup---dalam waktu yang panjang (berarti hingga mati yang memisahkan)?
Ā Ā Terlepas apa pun pekerjaan pemimpin yang telah ditetapkan tepat untuk melakukan perjalan yang tidak main-main, bahkan tidak berlebihan jika dikatakan "tegas".
Ā Ā Rumus dasarnya dan ini tanpa peraturan tertulis, tapi jelas jelas disetujui kebanyakan orang yang berakal. "Jangan jadi penolong atau pelindung bagi para pengkhianat."
Ā Ā Namun, tawaran dari pengkhianat cukup ampuh membeli 'keidealisan' seseorang. "Kamu mau apa? Aku akan berusaha mengabulkannya, tapi tolong tetaplah berada di pihakku sampai kapan pun. Apa pun itu permintaanmu, akan aku upayakan meski nyawa harus melayang demi mewujudkan itu semua."
Ā Ā Yang otaknya bajakan tentu enggak pakai lama gass pol! Mengiyakan. Tapi lain hal bagi yang otaknya ORI, mereka akan berpikir apakah tindakan yang akan dilakukannya berdampak baik bagi generasi berikutnya, atau malah menjadi salah satu dari sekian banyak penghancur generasi.Ā
Ā Ā Ajaran baik orang tua akan selalu menempati peringkat kebaikan tertinggi, jika memang terbukti dengan pengujian yang luar biasa, bahkan benar-benar tak menyalahi ajaran Darma sedikit pun.
Ā Ā Adapun perasaan seringnya akan selalu menjerat yang jelas menjadi samar, buyar, dan BUBAR.
Ā Ā Cinta itu, bukan tentang perasaan, kedewasaan, ketuaan, kemudaan, atau yang paling berpengalaman, tapi cinta itu murni menjadikan siapa pun yang memimpin (selagi tetap pada koridor nalar dan tertakar) tetap layak dijadikan didepan, juga cinta adalah bukan hanya kata-kata omong kosong "I love you." Semata yang kebanyakan hanya untuk melancarkan misi busuk terselubung sebelah pihak, cinta itu ketersalingan yang berada pada kerangka iman.
Ā Ā Tentang tekad---visi misi orang tua yang turun temurun diwariskan, tanpa ada rasa enggan dan hasrat buruk untuk berbalik arah, memang tiap orang berbeda, tapi kalau tentang terkait kebermanfaatan orang banyak, seharusnya tameng setiap orang berbeda yang sebenarnya hanya malas pusing memikirkan atau nge-sok jadi pahlawan pahlawanan, apa lagi dengan pernyataan, "mending kayak aku jujur, munafik ya munafik saja. Enggak usah berlagak benar padahal nyatanya BANGSAT!"