Ā Ā .
Ada banyak yang membuat bangga banyak orang, dan kebanyakan orang, garis besarnya tentu pasti sama, seperti:
*Wanita* lelaki normal sehat akal waras mana yang tidak tertarik dengan wanita, lebih-lebih wanita yang dengan sengaja menarik perhatian lelaki, dengan apa pun. Biasanya memang yang dilarang yang diterjang, seperti pada surat An-Nur ayat 30{ }
[ : ]
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
Walaupun sudah menikah, tetap saja merasa kurang terus. Sebenarnya tidak menutup kemungkinan begitu juga yang perempuan. Kalau sudah biasa liar, mau nikah belum nikah ya trabas trabas saja.
Jika seseorang sudah menikah, lalu punya *anak*. Biasanya anak laki-laki lebih disukai ketimbang anak laki-laki, makanya Dia menyebutkan,
Dan anak-anak.
Jangankan anak laki-laki, anak perempuan pun ketika pasangan suami istri sudah dikarunia anak, maka muncul secara alami dari keduanya atau salah satunya. Sebab anak adalah sesuatu yang dinanti bagi keduanya. Biarpun ada juga yang ketika sudah punya anak dan terjadi konflik yang mengantarkan ke perceraian bersikap masa bodo saja. Tapi tetap kebanyakannya lebih ke merasa memiliki dan merasa ingin lebih menguasai.
Kalau dengan anak dan wanita seseorang bisa memperoleh kebanggaan yang hakiki, meskipun tidak semuanya begitu, tapi kebanyakannya begitu. Hal berikutnya yang bisa membuat seseorang memperoleh kebanggaan hakiki adalah *harta banyak yang melimpah ruah* kebanyakannya begitu.
Tidak sedikit yang mengukur kesuksesan, kehormatan seseorang dari berapa banyak harta yang dipunya. Banyak orang-orang tua bilang, "belajar sungguh-sungguh ya biar sukses." Biasanya arti sukses di sini 'banyak uang melimpah ruah yang tak habis -habis atau susah habisnya.'
Begitu juga istilah, "Kalau ada uang maka disayang, jika tak punya uang, maka ...." Terusin sendiri, sudah terlalu sering istilah begitu menjadi tolak ukur dalam banyak hal. Yang halal saja ada racun, ujian, gonjang-ganjingnya. Maka apa lagi yang haram. Harta halal yang sedikit saja kelak akan diperhitungkan di depanNya nanti, apa lagi harta yang banyak dan, melimpah ruah lagi.
*Kuda-kuda pilihan* dahulu kuda menjadi kebanggaan tersendiri bagi pemiliknya, meskipun sekarang pun tetap ada yang begitu seperti tradisi di Sumba, tanda seorang lelaki itu telah benar-benar menjadi lelaki sejati. Tentu dalam hal ini tidak asal sembarang kuda yang dipilih untuk acara tahunan pasola (lembar kayu lembing Ā sambil menunggang kuda).