Mohon tunggu...
halubĀ©
halubĀ© Mohon Tunggu... Mahasiswa - Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Pencarian dan keyakinan, berteman dekat, sampai kapan pun, selalu ada hal-hal yang membanggakan bagi setiap yang yakin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

13:07, *Kesedihan di Langit*

24 Juni 2023   16:14 Diperbarui: 24 Juni 2023   16:17 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Source: unsplash (free pic)

Ā  Ā  Ā ===

Ā  Ā 13:07, *Kesedihan Di Langit.*
Ā  Ā .
Ā  Ā Elang yang terbang sendiri, pulang ke sembarang pohon. Hujan menambah pilu di dada. Gemuruh petir menciutkan nyali. Akankah di penerbangan berikutnya bertemu dengan yang satu ritme?
Ā  Ā Bunga bangkai liar. Sudah terlalu biasa menggila, hingga ketika semua berjalan biasa-biasa saja. Kalau tak mengumbar, rasanya tak hidup.
Ā  Ā Menggatal saja sudah jadi karakter. Suara menggelegar menjadi satu kesatuan yang tak bisa dipisahkan. Kembali lagi elang mengangkasa, mencari arti hidup dari sudut pandang yang lain.
Ā  Ā Kesedihan karena selalu dibanding-bandingkan, tentang penghasilan yang tak seberapa. Sudah menjadi kesepakatan tak tertulis, kalau yang bernominal tinggi yang menang.
Ā  Ā Kepala keras yang mengarang, karang di lautan yang masih kalah keras dari kepala keras yang masih belum dipenggal. Melenggak-lenggok dengan tarian kalimat yang---dibuat menarik meski hakikatnya MUAK MEMUAKKAN!
Ā  Ā Keliling ini belum nampak membuahkan hasil, kelinci-kelinci bersembunyi. Pola yang sama masih saja belum ditingkatkan kemampuannya.
Ā  Ā Jalan pilu gelap, merayap ke seluruh penjuru hati. Kesedihan ini masih menggantung di langit sana. Tak terasa perputaran ini meluruhkan kesedihan di sepasang pandang.
Ā  Ā Kesadaran mulai pudar, edar pandang hilang arah, terhuyung ke kanan, terseret ke kiri. Penerbangan ini sempurna gagal.
Ā  Ā terjatuh sudah
ke bawah, kesedihan di langit, pindah ke bumi. Hutan liar terhenti sesaat dari terjatuhnya elang dari angkasa. Beberapa pohon meringkuk ikut serta pada kesedihan elang nan malang itu.
Ā  Ā .
Ā  Ā Pamulang, Sabtu 24Juni2023, 13:59, halub
Ā  Ā .
Ā  Ā 
Bersambung ke "KESEDIHAN DI BUMI"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun