Tak bosan kah terus-terusan menenggelamkan diri pada 'kebingungan!?' sebenarnya 'keyakinan' itu sudah ada sejak lama sekali. Seringnya berbagai tipuan yang juga sudah bertransformasi tampilan dengan beragam macam polesan make up yang sangat sangat jauh memukau.
Padahal---kenyataannya sampah. Jahat? Tak juga, yang memukau lalu memerangkap lah yang jahat. Kalau dipaksa dikata tidak, jelas sekali ini seperti tingkah laku bunga bangkai.
Menarik banyak serangga, terutama lalat. Ketika datang lalat kecewa, ternyata tak ada bangkai yang sudah diangan-angankan lalat. Pergi lagi lah dari sana. Hanya saja kepergian tak boleh tinggal pergi begitu saja, karena ada transaksi tak kasat mata.
Lalat telah datang, menginjak inti bunga, biarpun bunga itu bunga BANGKAI. Penginjakan itu harus dibayar dengan membawa serbuk yang tak disadari oleh lalat. Ia terbang serbuk-serbuk itu pun terbawa angin mengundang serangga lain untuk datang ke tempat di mana lalat itu terperangkap.
Komunitas serangga dan bunga pernah meneliti di sebuah kebun yang cukup besar di salah satu kota, penelitian itu mendapatkan data yang, sungguh mencengangkan.
Bahwa dalam jangka waktu pagi, siang, dan sore. Baik ketika layu atau pun mekar itu berjumlah 143-an ketika mekar, sedangkan ketika layu sekitar 1.033, sungguh pada yang demikian itu pasti ada pelajarannya.
Bayangkan 1.033+143= 1.176 kunjungan setiap hari. Kalau memang benar saling menguntungkan dan itu bukan jebakan, kenapa tidak. Memang hidup ini bukan hanya terpaut pada 'untung dan rugi' semata. Hanya saja ada banyak kejelasan yang sangat amat jelas memberikan sinyal petunjuk yang begitu TERANG! untuk JANGAN KEMBALI LAGI! Tapi kenapa masih juga kembali lagi!? Enak ya!?
Cls, Rabu 3 Mei 2023, 20:59, halub.
Ā Ā
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H