.
Lintasan lintasan pikiran yang banyak dipengaruhi oleh arus kebanyakan. Ketika musim menikah datang dan yang seusia kebetulan memang sedang ramai-ramainya melangkahkan kaki ke jenjang itu, mau gimana lagi, jiwa ini pun terpanggil ke arah itu. Meski sebenarnya siap masih jauh.
Karena gengsi, provokasi yang tak akan pernah bertanggungjawab akan dampak langkah yang akan ditempuh itu, nekat sudah jadi pilihan. Hutang sana sini, undang sana sini. Seolah berlagak siap, padahal tak ada.
Bahkan, sebenarnya diri yang sesungguhnya pun masih belum benar-benar mantap walau hanya sekedar menatap tulisan atau gagasan 'menikah' tahun ini atau tahun depan.
Banyak hal yang terasa membelenggu, di antaranya: pengalaman nyata dari lingkungan sekitar, yang sebenarnya tak pasti juga bakal sama sedemikian rupa. Berarti memang 'ketakutan' itu bersemayam pada makhluk hidup apa pun siapa pun dia, hanya pandai pandai saja mengolah takut itu.
Yang terbang ke tempat lain, jauh dari tempat tinggal asal. Sedikit banyak pengaruh itu pun hadir begitu saja. Ingin juga ikut, keesokannya hilang sudah keinginan itu.
Yang sudah jauh-jauh hari ditulis rapi, direncanakan sedemikian rapi lagi rinci, oret-oretan telah dibuat sebegitu detailnya. Namun tetaplah "tidak gampang memaksakan diri."
Seringnya gampang hanyut akan setiap musim yang memang sudah jadwalnya datang. Begitu terus. Padahal momen momen itu hanyalah pengulangan yang akan begitu lagi ketika memang waktunya sudah datang.
Tak ada yang melesat jauh berubah kalau mau dilihat dengan tenang dan mendalam. Banyaknya hanya pengulangan yang menggunakan topeng modifan, yakinlah!
.
Cls, Rabu 3 Mei 2023, 11:04, halub
.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H