.
Ā Ā Ruas jalan yang sama, rasa yang berbeda
Tergerus bersama waktu, umur semakin menguap. Sesak tak bisa dipungkiri, kepingan kenangan yang membawa banyak---sesal. Gemerlap tipuan kebesaran dengan pelapis sangat tebal.
Ā Ā Bukan Aib yang dijadikan alasan, namun watak pembangkangan yang selalu mencari inang-inang pembelaan di seluruh sudut dunia, dengan pemaksaan yang sudah dirancang sedemikian rupa agar tak bisa ditolak apa lagi tertolak.
Ā Ā Akar-akar pembangkangan menjalar tumbuh di tubuh-tubuh benalu, merayap merusak apa pun yang dianggap berlawanan, dengan pengerusakan yang juga berbalut penawaran-penawaran logis lagi layak untuk diterima.
Ā Ā Kepalsuan besar itu terus membesar ke segala ruas kehidupan, dengan alasan beragam, dari sekian banyak alasan, yang paling digarisbawahi adalah---pemenuhan hasrat diri yang---tak akan penuh, kecuali dengan tanah pemakaman.
Ā Ā Rintik hujan membasuh debu-debu masa lalu bersama lukanya, menggiring yang lemah jadi semakin terpuruk, rekayasa raksasa dengan jubah jas hujan, tak ada yang sadar, kalau saking beragamnya topeng, sangat beragam juga tipuan dan pengkhianatan yang---sangat banyak.
Ā Ā Benih hasrat diri semakin hari semakin menjalar, merasa tak cukup di mana pun kapan pun. Hingga muncullah prinsip kehidupan baku bagi beberapa yang seirama, "hidup harus selalu Ā dengan kesenangan kapan pun di mana pun. Kesusahan dilarang keras mampir apa lagi hanya sekedar melirikkan pandang."
Ā Ā Makin tumbuh tak tentu arah, menularkan generasi-generasinya hingga---tak pernah tercapainya kemenangan melawan diri sendiri, kecuali hanya di alam mimpi.
Ā Ā .
Ā Ā Pamulang, Sabtu 4 Mar 2023, 10:33, halub
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H