Mendekat, melebur, ikut bersama, berbicara banyak hal yang tak disuka, namun demi beberapa tujuan akan tetap direka. Banyak bergelut dengan dalih kalut, biar sejatinya jauh dari pantas.
Apa peduli, bertindak seolah meresap, bersimpati dan berempati, hanya demi informasi yang tak boleh dibagi. Dikejar dengan durasi kebersamaan palsu penuh banyak tendensi.
Bersusah-susah pada penyelaman palsu nan dihiasi banyak muka, laporan-laporan sepihak dibuat seolah telah ditelaah dari berbagai sudut wajah. Asumsi digabungkan dengan data seadanya yang sangat tepat jika disebut terkaan.
Berlandaskan kiprah membersamai, mengurai satu dua banyak kejadian, yang harus menguntungkan rasa berjasa yang sudah meraksasa di dada. Harus terpandang biar pun tak ada kepantasan untuk secuil pujian.
Terseok langkah, berpadu dengan waktu, berkomposisi bersama palsu, tak ada jemu jika berhadapan dengan kebanggaan semu. Berkutat pada kehampaan sementara, menyayat tanpa jejak.
Memang apa yang tak bisa ditelusuri, selalu terendus, topeng yang beragam tak begitu berguna, hanya meredam debar yang juga selalu liar menghantui. Hingga kapan pun tindakan akan menerkam pelakunya sendiri.
Ada rumah dengan sebidang taman, baunya selalu tak sedap jika di hadapan orang lain, selalu sedap bagi empunya. Berdamai dengan diri yang telah lama merusak tatanan yang telah tersusun rapi jauh jauh hari.
Berbekal ribuan pujian, merengkuh lalu membekuk.
Ā Ā .
Ā Ā Cileungsi, Ahad 26 Feb 2023, 6:37, halub
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H