Jangan terburu-buru, tapi (maaf) berkaca lah dulu secara logis nan matang. Karena euforia itu sesaat saja, berlalu sepekan dua pekan saja muak pun menggelegar, biasanya begitu. Kalau tidak, bagus lah.
Pondasi dasarnya biasanya mencakup:
1. Siap mental, kalau sekedar karena kesepian, bosan, nyari kebahagiaan apa lagi kehangatan. Pria biasanya lebih dulu matang mentalnya meski pun usia baligh kebanyakan didahului oleh para wanita, namun tidak berlebihan juga istilah "wanita adalah anak kecil yang tak pernah dewasa." Biar pun tidak se---muanya begitu tapi tetap ada yang begitu, pria pun ada yang begitu.
Maka sungguh-sungguh lah mempersiapkan mental, wanita bagaimana nanti ketika sedang hamil, ketika pasca melahirkan, suasana hati kebanyakan wanita pada masa itu, bagaimana keadaannya. Begitu juga pria bagaimana ketika sedang pada kondisi seperti itu, sudah pernahkah berpikir sampai ke sana, atau sejalannya saja, enggak usah ribet, itu sih terserah masing-masing ya.
2. Siap fisik, sudah pernah belum mengkondisikan diri bagaimana nanti ketika istri sakit, ketika anak sedang rewel-rewelnya, ketika mungkin finansial sedang tidak stabil; bagaimana tetap bisa mengkondisikan para anggota keluarganya, juga bagaimana istri tidak selalu mengkondisikan dirinya sebagai "selalu benar", "nyalahin, nyudutin, atau kebanyakan ngambek".
3. Siap finansial, boleh-boleh saja poin ketiga ini ditaruh paling pertama atau tengah. Termasuk juga di dalamnya; pengaturannya; sabar untuk tidak mempergunakannya pada hal-hal yang tidak terlalu penting lagi mendesak.
*
Alumngap. Sabtu 21 Jan 2023. 8:29. halub
