Mohon tunggu...
halubĀ©
halubĀ© Mohon Tunggu... Mahasiswa - Puisi, Cermin, Cerpen, dan Refleksi.

Pencarian dan keyakinan, berteman dekat, sampai kapan pun, selalu ada hal-hal yang membanggakan bagi setiap yang yakin

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Benarnya Tekad

10 September 2022   17:09 Diperbarui: 10 September 2022   17:15 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ramai, semua terlihat bersemangat!
Sepi, hampir semua menepi.
Meruntuhkan mimpi omong kosong.
Berbual tiada henti.
Dusta, sudah mendarah tulang,
Juga rumah yang paling setia.
Ā  Ā Selagi bisa napas, akan tetap menggila.
Ketika sendiri? Seperti bukan manusia.
Berkelakar tanpa peduli akibatnya nanti.
Lagi juga ini bukan urusan orang lain!
Hanya tentang diri sendiri!
Ā  Ā Kenapa juga sibuk ikut campur!?
Peduli!?
Omong kosong!
Selayak keladi titanium yang terhembus angin,
Melambai siapa pun, tak peduli, hanya memikat.
Ā  Ā Ketika ada tersengat,
Tawa pun pecah, bahagia?
Tentu! Karena tekad telah terlaksana.
Ketika berada di tengah orang-orang,
Yang bukan seritme,
Ā  Ā Keladi berubah sesuai kondisi,
Elok nian. Memukau,
Hanya yang tahu yang tak tertempel.
Bukan 'main halus!' tapi,
INI SEBENARNYA TEKAD!
Ā  Ā Tak perlu terlalu serius,
Sesekali berkelakarlah, bercanda, atau ....
Berulah sepanjang matahari masih terbit,
Itu bagus, karena---INILAH BENARNYA TEKAD!
Jangan pusing dengan berbagai omongan!
Ā  Ā Kotoran saja tak pernah bingung,
Meski tangki septik sudah penuh.
Pasti akan ada tangki baru yang lebih elok,
Tenanglah, ini hanya gurauan.
Usah resah, bukan pula banyak bergurau.
Ā  Ā Hanya sesekali saja,
Penghilang penat, tak mengapa,
Selagi bukan asal terjang, dan,
Yang penting senang,
Tetap harus sesuai rambu.
Ā  Ā Benarkah tekad itu?
Terlebih ketika sedang sendiri, hah!?
Terlalu sering berdusta,
Bukan pada siapa siapa.
Tapipadadirisendiri!
Ā  Ā 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun