Ramai, semua terlihat bersemangat!
Sepi, hampir semua menepi.
Meruntuhkan mimpi omong kosong.
Berbual tiada henti.
Dusta, sudah mendarah tulang,
Juga rumah yang paling setia.
Ā Ā Selagi bisa napas, akan tetap menggila.
Ketika sendiri? Seperti bukan manusia.
Berkelakar tanpa peduli akibatnya nanti.
Lagi juga ini bukan urusan orang lain!
Hanya tentang diri sendiri!
Ā Ā Kenapa juga sibuk ikut campur!?
Peduli!?
Omong kosong!
Selayak keladi titanium yang terhembus angin,
Melambai siapa pun, tak peduli, hanya memikat.
Ā Ā Ketika ada tersengat,
Tawa pun pecah, bahagia?
Tentu! Karena tekad telah terlaksana.
Ketika berada di tengah orang-orang,
Yang bukan seritme,
Ā Ā Keladi berubah sesuai kondisi,
Elok nian. Memukau,
Hanya yang tahu yang tak tertempel.
Bukan 'main halus!' tapi,
INI SEBENARNYA TEKAD!
Ā Ā Tak perlu terlalu serius,
Sesekali berkelakarlah, bercanda, atau ....
Berulah sepanjang matahari masih terbit,
Itu bagus, karena---INILAH BENARNYA TEKAD!
Jangan pusing dengan berbagai omongan!
Ā Ā Kotoran saja tak pernah bingung,
Meski tangki septik sudah penuh.
Pasti akan ada tangki baru yang lebih elok,
Tenanglah, ini hanya gurauan.
Usah resah, bukan pula banyak bergurau.
Ā Ā Hanya sesekali saja,
Penghilang penat, tak mengapa,
Selagi bukan asal terjang, dan,
Yang penting senang,
Tetap harus sesuai rambu.
Ā Ā Benarkah tekad itu?
Terlebih ketika sedang sendiri, hah!?
Terlalu sering berdusta,
Bukan pada siapa siapa.
Tapipadadirisendiri!
Ā Ā
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H