Karya: Suhadi Sastrawijaya
Ketika malam menangkupkan gigil ke wajah bumi
Hasratku berkelana
Merengkuh hangatnya mentari duha di pantai Gaza
Dan burung-burung laut yang menari bersama angin
Nun di timur sebelahnya
Aku menghirup salju kerinduan di Baitul Maqdis
Tapi anganku ikut tercabik saat ada tetesan darah tercecer sepanjang jalan menuju masjid suci
Dan linangan air mata yang kehilangan tempat tinggalnya karena digusur oleh tangan-tangan tamak penjajah
Lalu jasad-jasad yang syahid di sepanjang pantai Gaza karena membela kehormatan negeri para nabi
Para balita meregang nyawa di pinggir tembok-tembok kota yang berserakan karena direnggut peluru- peluru iblis yang tak bernurani
Orang tua  kehilangan anak- anaknya
Anak-anak kehilangan orang tuanya adalah lukaku yang tak kunjung mereda
Deru napasku Di belahan bumi yg lain
Memeram pedih atas luka duka yang kau rasa
Karena dukamu adalah dukaku
Tapi nyala jiwaku
Mengoyak gelapnya malam
Merengkuh  cakrawala
Dengan  doa-doa yang mendupa
Untuk kemerdekaanmu wahai Palestina
Puisi ini diambil dari koleksi puisi karya Suhadi Sastrawijaya yang terdapat dalam catatan- catatan pribadinya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H