Mohon tunggu...
Suhadi Sastrawijaya
Suhadi Sastrawijaya Mohon Tunggu... Penulis - Suhadi Sastrawijaya

Suhadi Sastrawijaya penulis berdarah Jawa- Sunda. Hobi membaca terutama buku-buku sastra dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Palestina Tempat Berteduh Tiga Iman

7 Desember 2023   09:26 Diperbarui: 7 Desember 2023   09:37 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:  IBRAHEEM SINJLAWI

Ketika Ramadhan tiba zionis durjana sering mencari agara-gara
Mereka mendatangkan serombongan ekstrimis Yahudi untuk menodai kesucian masjidil Aqso
Nun di selatan sebelahnya
Di kota Herbron tempat dikuburkannya Ibrahim bapak para nabi, kekejaman sering terjadi
Penembakkan oleh para kriminalis Yahudi ekstrimis terhadap warga Palestina sering terlihat di depan mata
Dan itu sudah menjadi pemandangan biasa
Sementara di jalur Gaza para tentara zionis sering menyerang nelayan yang melaut
Lalu mereka menghancurkan perahunya
Belum lagi para petani zaitun yang pagi harinya berpamitan kepada anak dan istrinya untuk mengurus kebun, namun di siang harinya mereka pulang sudah tanpa nyawa akibat kekejaman zionis durjana

Sungguh atas kekejaman demi kekejaman yang terjadi di sana tak ada yang bisa mencegahnya
Bahkan Amerika yang menjadi polisi dunia ikut mendukung kekejaman itu
Sungguh ini aib terburuk kemanusiaan di abad ini
Aksi protes, kecaman dan kutukan tak diindahkannya karena zionis tidak mengenal kata kemanusiaan

Saat keagungan hak asasi manusia dinista zionis durjana dan Amerika beserta sekutunya ikut membela penistaan itu bahkan sebagian orang beragama ikut menghujat dan menyalahkan Palestina, sementara di Gaza, Palestina  orang-orang Muslim dan Nasrani bahu membahu mencari korban meninggal yang tertimbun reruntuhan gedung gereja!
Korban yang meninggal karena dihujani bom zionis saat mereka sedang berdoa dengan khidmat

Tak hanya rumah rakyat sipil, Masjid, sekolah, gereja bahkan rumah sakit tempat orang-orang lemah turut  dihancurkannya
Sungguh zionis itu seperti bukan manusia
Tapi manusia berhati iblis durjana

Apakah kita masih sudi membela kekejaman zionis itu
Dan mengatakan pejuang palestina sebagai teroris?
Padahal kekejaman demi kekejaman mereka rasakan puluhan tahun
Sementara zionis durjana tak kenal kata kemanusiaan
Maka perlawanan bersenjata adalah kewajaran untuk membela tanah air dan mengakhiri penjajahan
Karena jikapun mereka diam saja, zionis durjana itu akan menggenosida Palestina hari demi hari secara perlahan sampai orang-orang Palestina tak dijumpai satupun yang bernyawa

Indonesia, 06 Desember 2023
Puisi ini ditulis ketika Gaza gelap gulita dan ribuan arwah syuhada terbang ke surga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun