Mohon tunggu...
Suhadi Sastrawijaya
Suhadi Sastrawijaya Mohon Tunggu... Penulis - Suhadi Sastrawijaya

Suhadi Sastrawijaya penulis berdarah Jawa- Sunda. Hobi membaca terutama buku-buku sastra dan sejarah

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Purnama yang Terabaikan

3 Juli 2023   21:57 Diperbarui: 3 Juli 2023   22:41 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar:  m.tribunnews.com

Purnama yang Terabaikan
Karya: Suhadi Sastrawijaya

Purnama tetap ada di pertengahan hitungan bulan
Karena ketaatannya kepada yang maha kuasa
Yang menciptakan semesta
Yang menitahkan dia beredar di angkasa
Meskipun di bumi kini sudah banyak polutan
Dan manusia hirau pada keadaan

Langit malam kadang tampak sepia dan purnama kadang terlihat jingga
Karena polusi udara yang kian masif
Gemerlap lampu kota pun seolah jumawa
Menganggap purnama tak pernah ada
Lalu orang-orang lebih terbuai olehnya

Baca juga: Kerinduan dalam Doa

Kemana suara riang anak-anak yang bermandikan cahaya pernama
Dalam permaian petak umpet dan kucing-kucingan sambil bercanda ria
Hingga larut malam dan diselingi menghitung bintang-bintang
Mungkinkah mereka sudah beranjak dewasa dan semakin sibuk mengurusi ekonomi keluarga
Karena di masa sekarang dunia tempat berniaga lebih kejam daripada raja diktator
Lalu anak-anak sekarang lebih sibuk berlayar di dunia maya
Dunia yang penuh tipu daya
Hura-hura hingga pamer harta benda
Mereka bersenang-senang di sana
Tak memikirkan realita

Di bawah langit yang benderang
Aku memandangi purnama yang terang
Kilau cahayanya bak intan dari surga
Betapa indah di pandang mata
Alangkah ruginya yang mengabaikan purnama
Kecantikan alam ciptaan yang maha kuasa

Patia, 03 Juli 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Sebelum Magrib Tiba

Baca juga: Kebekuan Jiwa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun