Sajak Air Mata
Karya: Suhadi Sastrawijaya
Malam berselimut sunyi
Tapi gelora dalam jiwa bergemuruh laksana badai katrina
Rasa sesak memenuhi rongga dada
Sementara mataku lelah menatap hari yang telah lalu dan membaca esok lusa yang tak jelas entah bagaimana
Kemenyerahan itu melanda
Ya Tuhan
Tangisku memedih tanpa suara dan linangan air mata
Hanya jemari yang tertatih
Menggoreskan bait-bait sajak
Di dinding jagat maya
Yang penuh sesak
Oleh rupa-rupa luapan jiwa manusia
Ada yang menggila dengan popularitas
Dan kesintingan dianggap modernitas
Ada yang meratap menyesali buruknya nasib
Entah memang benar atau hanya mencari sensasi agar diundang ke stasiun TV dan mendapatkan royalti
Aku sendiri menuliskan sajak
Di dinding jagat maya yang penuh sesak
Sajakku sajak air mata
Yang berhenti mengalir dan berubah menjadi goresan kata-kata
Biarlah mengabadi
Biarlah manusia mengambil pelajaran
Dari derita dan tangisan
Yang tergores pada bait-bait sajak
Dan penyair berharap pembaca selalu bahagia
Dan kuat ketika mendapat uji dan coba
Patia, 21 Maret 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H