Karya: Suhadi Sastrawijaya
kau hidup denganku
Hidupku mendaki gunung yang tinggi
Melewati jalan setapak untuk mencapai puncak
Dan meniti jalanan pasir berbatu untuk mencapai ujung gunung itu
Tapi tahukah kau ketika sampai di puncak itu
Hamparan sawah kan terlihat menghijau
Bulir buah padi menguning berkilau,
Dan samudera menghampar di alam mayapada meneduhkan pandangan mata dan membangkitkan rasa syukur kepada sang maha kuasa pencipta kita
Pencipta cinta
Cinta yang terlahir murni dari sanubari
Dari atas gunung yang tinggi kita bisa melihat ke bawah agar kita tahu bagaimana caranya mensyukuri setiap karunia yang Tuhan berikan,
Dan pendakian ke gunung itu agar kau tahu bahwa perjuangan hidup itu tidaklah mudah
Cobaan ujian selalu datang silih berganti menguji ketebalan iman
Maukah kau hidup denganku
Hidupku adalah menyusuri lekuk sungai yang penuh jeram
Tapi tahukah kau sungai itu
Mengalirkan air dari hulu hingga hilir
Kau lihat air yang mengalir itu
Agar kau tahu caranya ikhlas
Melepaskan sesuatu yang  sudah seharusnya kembali kepadaNya.
Maukah kau hidup denganku
Hidupku adalah mengarungi luasnya samudera yang membentang di alam maya pada
Penuh gelombang  yang tak pernah diam
Badai panas dan hujan silih berganti
Terkadang menerpa layar bahtera kita dengan garang dan membuat limbung
Tapi itulah sifat lautan
Agar kau tahu hidup itu penuh ujian dan cobaan
Tidak selamanya mulus
Susah senang sedih dan duka silih berganti
Dan kau haruslah bersabar dalam menghadapinya
Karena Tuhan akan meninggikan derajat orang-orang yang sabar Â
Maukah kau hidup denganku
Hidupku adalah samudera yang membentang di alam mayapada
Tapi tahukah engkau
Tuhan telah memberikan samudera keberkahan yang berlimpah
Agar umat manusia mendapatkan keberkahan itu dan mensyukurinya.
Maukah engkau hidup denganku?
Dokumen Puisi Suhadi. Patia, 22 Desember 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H