Di ruang kecil ini sempit dari keluasan
Hanya bohlam lampu menemani
Dengan sinar yang temaram menenteramkan
Dinding batu sekeliling juga tekad membatu
Menerima titahmu untuk menyepi
Sebagai ganjaran mangkir dari kehati-hatian
Menapak tinggi pucuk kepercayaan
Maka bergelimang sinar dan kegemilangan
Membuatku terantuk pada kealpaan
Aku menipis dan terus tergerus
Bahkan senyum berubah rintih tertatih
Biar perjalanan ini kulalui dalam diam
Di ruang sempit ini aku rela teringkus
Berbalut bebat semua luka membusuk
Hingga tinggal kelopak mata, mengatup khusuk
Bandung, 21 Januari 2017
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H