Cuaca cerah di Pusat Kebudayaan Mont-Dore hari itu. Keceriaan memuncak oleh aksi puluhan anggota Dharma Wanita Persatuan KJRI Noumea yang membawakan tari Poco-Poco. Kompak, enerjik, dan menghibur. Itulah salah satu pertunjukkan pada pesta Journée Récréative beberapa hari lalu di Noumea, New Caledonia.
Hentakan lagu riang tari Poco-poco memancing para ibu pengunjung yang mayoritas Warga Negara Prancis bertepuk tangan riuh. Pesta menghadirkan 37 pertunjukan lain dengan melibatkan 150 orang pengisi acara dan hiburan, baik dari komunitas Kanak maupun komunitas Eropa.
Meriah, Merayakan
Kemeriahan di awal minggu September lalu menjadi weekend-nya diaspora Indonesia di wilayah seberang lautan Prancis di Pasifik Selatan. Tiga event besar berlangsung sekaligus. Yaitu kedatangan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, penampilan tim kesenian Yogyakarta Hip-Hop Foundation, dan pelaksanaan Journée Récréative.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, pesta Journée Récréative berlangsung selama dua hari, tanggal 3 dan 4 September 2016, dan digelar di Pusat Kebudayaan Mont-Dore, New Caledonia. Pesta Journée Récréative 2016 dipadati hampir sepuluh ribu pengunjung yang datang dari beragam komunitas dari seluruh pelosok New Caledonia. Hadir pula Wali Kota Mont-Dore Eric Gay, Wali Kota Noumea Sonia Lagardedan Wali Kota La Foa Corine Voisin.
Journée Récréative dibuka secara resmi oleh Ketua Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya (PMIK). Pembukaan dihadiri Konjen RI Noumea Widyarka Ryananta, Wali Kota Yogyakarta Haryadi Suyuti, dan Wakil Wali Kota Mont-Dore Maurice Pelage. Dalam pembukaan pesta rakyat ini hadir pula Bupati Sleman dan anggota DPRD Yogyakarta.
Kegiatan ini diselenggarakan Persatuan Masyarakat Indonesia dan Keturunannya (PMIK), KJRI Noumea, dan asosiasi masyarakat Indonesia lainnya di New Caledonia ini. Tujuannya untuk memperingati 120 tahun kedatangan orang Indonesia ke New Caledonia, sekaligus merayakan Hari Kemerdekaan ke 71 Republik Indonesia.
Selama dua hari, para pengunjung disuguhi berbagai macam makanan khas Indonesia yang dijajakan sekitar sebelas stand penjualan. Sate ayam menjadi menu favorit. Tak kurang 7,000 tusuk sate terjual habis. Makanan lain yang diburu pengunjung yaitu nasi uduk, nasi kuning, bakmi dan bakso, serta es cendol. Selepas tengah hari, hampir seluruh makanan habis terjual.
Wali Kota Noumea Sonia Lagarde tidak melepaskan kesempatan untuk berbelanja kuliner Indonesia. ”Saya sengaja datang untuk membeli makanan Indonesia karena rasanya enak,” ujarnya kepada Bupati Sleman, Sri Purnomo. Saat itu keramaian panggung diisi pertunjukan tari Bajidor Kahot oleh seorang alumni Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia tahun 2014 Caroline Marquet.
”Banyak orang yang enggan mencicipi makanan dari bahan ’babat’. Seharusnya dicoba terlebih dahulu.”ujar Helene, pengunjung asal Mont-Dore. Helene menambahkan, ”Saat ini anak-anak muda hanya kenal steak dan burger. Mereka seharusnya diingatkan pada cita rasa kuliner tempo dulu.”
Event ini menjadi ajang reuni masyarakat keturunan Jawa di New Caledonia, karena mereka secara khusus datang dari berbagai kota yang jaraknya ratusan kilometer dari kota Mont-Dore, antara lain Poindimie, Hienghene, Bourail, Kone dan wilayah Provinsi Utara lainnya.