Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

Menunggu Lao Toyota lawan Persib, Ulasan Awam

15 April 2015   17:44 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:03 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Main tandang menjadi kendala tersendiri bagi tiap kesebelasan yang bertanding. Lumrah suporter akan mendukung tuan rumah. Pemain kandang kenal lebih baik kondisi lapangan, lampu, cuaca, dan banyak lagi. Namun main sepakbola juga ditentukan oleh kepiawaian wasit dalam memimpin pertandingan: kejelian, keadilan, pengambilan keputusan cepat, berbagai faktor lain, dan sangat manusiawi bila sesekali agak menguntungkan tuan rumah.

Nah, itulah sekedar pengantar ulasan awam ini, sambil menunggu menit-menit berlalu pertandingan antara Kesebelasan Lao Toyota versus Persib Bandung, pada pukul 18.00 WIB hari ini, di Stadion National Sports Complex, Laos.

Saya tidak akan menulis kekuatan dan kelemahan kedua kesebelasan maupun prediksi pertandingan nanti, karena sekalipun saya gemar menonton pertandingan sepakbola pengetahuan teknis tentang itu tidak punya. Saya akan menulis hal-hal yang mungkin menarik untuk dicermati.

Kecepatan dan Ego

Pada pertandingan kandang lalu Persib Bandung memiliki banyak peluang untuk menyarangkan si kulit bundar ke gawang lawan. Namun serangan mereka mentok, alias tidak memenuhi sasaran: melambung ke atas gawang, melenceng, lemah, dam juga mudah dibaca kiper. Mudah-mudahan pertandingan kandang lalu membawa pembelajaran untuk modal memenangi pertandingan tandang ini.

Kecepatan serangan Persib terlihat cukup dominan dibandingkan serangan lawan, namun variasinya kurang. Ini tentu terkait dengan komunikasi di lapangan: mungkin kurang, lemah, atau bahkan tidak ada sama sekali.  Yang selama terlihat komunikasi yang baik hanya antara Supardi dengan M. Ridwan.

Agak mengherankan bahwa kecerdasan pemain di lapangan selalu dikalangkan dengan: ego untuk membuat gol sendiri sehingga enggan memberi umpan kepada kawan yang kemungkinan mencetak gol lebih besar,  akurasi tendangan bola rendah, dan terburu-buru menendang bola sehingga masih jauh diluar kotak pinalti sudah melepas bola kearah gawang. Ihwal tentangan diluar kotak pinalti hampir tidak pernah divariasikan dengan upaya menembus benteng pertahanan terakhir untuk berhadapan dengam kiper.

Semangat Bermain untuk Menang

Namun Persib dengan segudang pemain langganan timnas dan kekompakan tim yang dibangun diharapkan mampu membawa hasil positif pada laga ini. Tujuh poin yang telah diraih dari dua kemenangan dan satu seri menjadi modal penting untuk memompa semangat meraih angka tiga.

Tentu tidak ada alasan bagian tiap pemain yang diturunkan untuk tidak memiliki sengat dan daya juang tinggi untuk menang. Demikianpun rasa percaya diri yang berlebihan sering menjadi penyebab berbagai malapetaka yang tidak terduga: handsball dan pelanggaran  di kotak pinalti, pelanggaran yang menyebabkan diusir dari lapangan, serta temperamental tinggi yang dapat menjadi pemicu kekacauan di lapangan. Hal-hal itu tentu perlu diwaspadai dengan penuh kehati-hatian.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun