Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Kedatangan Orang Jawa 120 Tahun Lalu Juga Diperingati di Bourail NC

25 Juli 2016   23:49 Diperbarui: 26 Juli 2016   00:12 515
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sambutan dari Brigitte El Arbi, Walikota Bourail

Komunitas Indonesia Bourail menggelar peringatan resmi 120 Tahun Kedatangan Orang Jawa di New Caledonia. Peringatan ditandai dengan peletakkan karangan bunga, Sabtu lalu (23/7), pada tugu peringatan di kota Bourail. Kota itu sekitar 160 kilometer sebelah utara kota Noumea. Peristiwa ini kali kedua sejak tahun 1996 (pada peringatan 100 tahun).

Peringatan digelar di halaman Museum Kota Bourail. Hadir para pemuda keturunan Indonesia, wakil Pemerintah Bourail dan Pemerintah La Foa, serta para tetua adat suku Goara dan komunitas Kanak di wilayah Bourail.

Sejarah, Peringatan

Kegiatan pertemuan masyarakat Indonesia di luar Noumea, menurut seorang pemuda keturunan Indonesia  Allan Rave.  sangat baik.  Karena pertemuan itu mempertemukannya dengan komunitas Indonesia lain di luar wilayah Noumea. Selain itu sebagai pemuda keturunan Indonesia, ia bisa belajar banyak mengenai sejarah Indonesia.

Peletakkan karangan bunga oleh Konjen RI Noumea Widyarka Ryananta
Peletakkan karangan bunga oleh Konjen RI Noumea Widyarka Ryananta
Acara peletakkan karangan bunga di tugu peringatan kedatangan masyarakat Jawa merupakan upacara simbolik yang senantiasa dilakukan masyarakat keturunan Indonesia di New Caledonia. Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 1996 dalam peringatan ke-100 tahun, upacara ini menjadi rutin dilakukan terutama di Tugu Peringatan Valon du Gaz, Noumea, New Caledonia.

Sementara untuk wilayah lain, yaitu Paita, La Foa dan Bourail, peringatan digelar secara sederhana tanpa upacara khusus. Namun pada peringatan 120 tahun ini, ketiga wilayah tersebut turut menggelar upacara peletakkan karangan bunga.

Pendiam, Bekerja Keras
 Walikota Bourail Brigitte El Arbi menyatakan dirinya masih ada keturunan Jawa. Seraya bercanda ia mengatakan di mana mestinya berdiri.  “Saya sebenarnya perlu berdiri di tengah-tengah, yaitu antara perwakilan komunitas Indonesia dan perwakilan masyarakat New Caledonia. Karena saya memiliki darah keturunan Jawa dari ibu, sekaligus saya perwakilan pemerintah Bourail.”  

Brigitte menyampaikan lebih lanjut, komunitas Indonesia yang dikenal pendiam namun memberi kontribusi besar bagi kemajuan New Caledonia.  “Kami, masyarakat New Caledonia, mengapresiasi seluruh dedikasi komunitas Indonesia. Dedikasi itu penting untuk membangun satu identitas bersama, demi kesejahteraan negara.”

Suasana upacara peletakkan karangan bunga
Suasana upacara peletakkan karangan bunga
Patrick Georges, salah satu Pemuka Adat Wilayah Bourail, turut hadir dalam peringatan ini. Ia menyampaikan bahwa masyarakat Kanak telah bertetangga sangat lama dengan komunitas Indonesia. “Orang Jawa telah bekerja keras dalam berkontribusi terhadap pembangunan New Caledonia”. Kedepannya ia yakin para pemuda Kanak dan keturunan Indonesia mampu terus bekerja sama demi masa depan New Caledonia.

Empat Kota, Karangan Bunga

Konsul Jenderal RI Noumea Widyarka Ryananta, menyampaikan sepanjang tahun 2016 pelaksanaan upacara peringatan 120 tahun kedatangan masyarakat Indonesia ke New Caledonia telah dilakukan 4 kali di kota berbeda, yaitu di kota Noumea, Paita, La Foa,kemudianBourail. “Melihat banyaknya komunitas Indonesia yang datang untuk mengingat jasa-jasa para leluhur menjadi kebanggaan tersendiri,” tambah Widyarka. Harapannya, semangat para sesepuh tersebut terus menginspirasi generasi muda diaspora Indonesia agar lebih aktif dalam kiprah kemasyarakatan.

Foto bersama kalangan pejabat kota Bourail, diaspora Indonesia dan wakil tetua adat
Foto bersama kalangan pejabat kota Bourail, diaspora Indonesia dan wakil tetua adat
Dalam kesempatan terpisah setelah Pelaksanaan Upacara Adat Coutoume, seorang Tetua Kanak suku di Goara Xavier Omona menyatakan teman-teman masa kecilnya dahulu banyak keturunan Indonesia. “Komunitas Indonesia banyak mendukung masyarakat Kanak. Sejarah panjang hubungan antara Indonesia dan Kanak ini perlu diketahui para pemuda, sebagai petunjuk apa yang perlu mereka lakukan di masa depan.”

Ketua Asosiasi Komunitas Indonesia di Bourail Edgar Omo, mengenang kembali saat perayaan 100 tahun kedatangan masyarakat Jawa di kota Bourail pada tahun 1996. “Saya masih sangat muda, bersama para orang tua dan anak-anak  mereka masih balita.”  Di tahun 2016 ini, mereka telah tumbuh dewasa menjadi pemuda, sementara saya sudah menjadi orang tua. Penting bagi kita untuk mengajak anak-anak mengikuti peringatan seperti ini, agar mereka mengetahui sejarah para leluhurnya.”

. Suasana saat makan siang bersama
. Suasana saat makan siang bersama
Setelah upacara peletakan karangan bunga, acara dilanjutkan dengan makan siang bersama di Rumah Adat Suku Goara.***

Sumber tulisan dan foto : Consulat Général de la République d’Indonésie  Nouméa

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun