Sugiyanto Hadi P. - No. 79
Mang Alif bin Kohar menjadi tua di atas becak. Keringatnya mengucur dalam terik siang, menggigil dalam beku malam. Uang yang diperolehnya pun kecil tidak disyukuri.
Namun hari itu keadaan berubah. Berbasah peluh, digulung letih memang. Bedanya ia berwajah cerah, tidak lagi kuyu dan muram. Seminggu ini ia hijrah. Kini ia pandai melempar senyum, menyerobot salam kepada sesiapa yang ditemuinya. “Assalamu’alaikum!”
“Ada yang berbeda, Mang? Ramah dan rapi?” tanya Mas Jupri si penjual bakso penasaran.
“Kalau Mas Jupri mau meniru sikap saya, sepulang berjualan nanti saya perkenalkan Mas dengan seseorang!” jawab Mang Alif menawari. Ia kembali mengayuh becaknya menuju pangkalan.