Dan kemudian hal buruk harus terjadi, borok di balik ekspor benur terkuak lebar, gamblang, terang-benderang, dan menyolok mata. Apa boleh buat, apa mau dikata? Bu Susi mungkin tesenyum, tetapi tidak juga, sebab entah sudah berapa banyak benur yang terekspor. Dan itu berarti pada suatu masa nanti (ketika lobster sudah siap panen) para importir di luar negeri akan memetik hasil, sebaliknya dunia perikanan di dalam negeri gigit jari.
Sudah banyak diulas mengenai siapa saja yang tetangkap tangan oleh KPK. Lepas dari sebutan tangkap tangan dan operasi, yang tampak tidak seperti seharusnya. Biasanya OTT dilakukan pada saat terjada transaksi, suap, dengan berbagai barang buktinya. Tapi kali ini tidak. Bahkan muncul kecurigaan, jangan-jangan ada politisasi atau kecenderungan untuk melemahkan sosok/pihak tertentu jelang Pilkada dalam waktu dekat, atau bahkan Pilpres pada 4 tahun mendatang.
Tapi mudah-mudahan KPK tidak sedang bermain politik, dan lebih jauh juga tidak terkontaminasi dengan berbagai kepentingan yang semata berorientasi pada jabatan politik.
*
Susi, Menteri
Kembali ke soal maaf untuk Susi Pudjiastuti. Rasanya hanya jabatan menteri yang mesti kembali diembannya yang dapat memberi senyum lebih cerah bagi sosok kelahiran kawasan pantai Selatan Jawa Barat ini.
Jokowi harus dengan halus membalik argumentasi pada siapapun yang dulu usul/merekomedasi bahkan bersikeras mendudukkan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan. Bahkan Susi Pudjiastuti untuk saat ini yang paling pas pada jabatan itu. Tentu bukan tanpa kekurangan dan kesalahan. Tetapi mesti diingat kembali, pamor presiden salah satunya diangkat oleh kiprah Susi. Â
Sebab siapapun yang berusaha melengserkan Susi untuk jabatan di kabinet Jokowi (pada 5 tahun kedua) tenyata sarat kepentingan bisnis curang, yang sangat merugikan dunia perikanan di tanah air. Kini saatnya ungkapan "tenggelamkan" ala Susi van Pangandaran kembali membawa korban.
*
Tenggelam, Perempuan
Mari sejenak menengok cerita silam. Ternyata tidak hanya Edhy Prabowo yang harus tenggelam ketika menjabat sebagai menteri. Sebelumnya ada nama Imam Nahrawi Menteri Pemuda dan Olahraga era Jokowi. Masih pada periode yang sama, ada nama Idrus Marham, Menteri Sosial. Tidak lama ia menjabat dan harus ditenggelamkan kasus korupsi.