Dalam satu pemberitaan beberapa hari lalu, ketika Eddy Prabowo kembali menyalahkan kebijakan Susi pada masa lalu, penulis ingin berkomentar begini: "Susi dengan kapasitas dan kualitas pribadinya, dengan pengetahuan dan pengalaman yang terkait kementerian yang dipimpinnya, diangkat menjadi pejabat di KKP. Dan terbukti kemudian hasilnya diluar perkiraan. Â Nah, sampeyan?"
Tanggapan itu saya simpan dalam hati saja. Sebab banyak orang yang masih berkonsentrasi merenungi rentetan peristiwa kepulangan seorang perantau (media menyebutnya pergi umroh). Ia pulang dengan sambut lautan manusia. Jalan tol ke bandara macet toal, dan 118 penerbangan dalam dan luar tunda.
Dilanjutkan kemudian dengan polemik pencopotan baliho. Dikabarkan, jajaran Pangdam Jaya menurunkan tak kurang 900 baliho, dengan gambar sama, sang perantau yang 3 tahun di negeri orang. Entah ada kaitan dengan umrohnya JK dan rombongan atau tidak. Khalayak hanya bisa menduga-duga benang-merahnya. Â
Edy Prabowo pulang disambung dengan OTT, sedang Rizieq pulang disambut dengan baliho dan orang-orang yang menyemut.
*
Jokowi, Prabowo
Entah siapa yang harus disalahkan, tetapi yang jelas Eddy Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi. Sementara itu Eddy Prabowo merupakan tangan kanan Prabowo Subianto. Mudah bagi Jokowi untuk mencopot Eddy Pabowo dan mengganti dengan orang lain. Dan bila perlu mengangkat kembali Susi Pudjiastuti sebagai Menteri. Â
Sebaliknya Prabowo Subianto harus prahatin. Kekuatan Gerindra di kabinet melemah. Terlebih bila ia pun kemudian tak mampu menahan diri untuk tidak bermain api dalam urusan korupsi di kementerian yang berada dipundaknya.
Soal kabar ditangkapnya Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Presiden Joko menekankan, pemerintah konsisten mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi.
Ditambahkannya, Â Pemerintah menghormati proses hukum yang tengah berjalan di KPK. Ia yakin lembaga antirasuah itu bekerja secara transparan, terbuka, dan profesional.
Sementara itu, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sudah dilapori Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad. Selanjutnya Prabowo menginstruksikan untuk menggunakan informasi lebih lanjut dari KPK.