Banyak berita heboh yang menimbulkan rasa penasaran. Namun, tidak sedikit berita yang justru memunculkan tanda tanya besar: benarkah seperti kejadiannya?
Salah satu beritu tak lain kisah pelarian Cai Changpan (53) hingga liku-liku perburuannya menjadi santapan media. Ia seorang terpidana mati kasus narkoba WN China.
Selama 8 bulan konon ia menggali tanah sedalam tiga meter, dan panjang 30 meter, untuk dapat lolos dari Lembaga Pemasarakatan (Lapas) Kelas 1 Tangerang, Banten. Ada 2 petugas Lapas membantu proses pelariannya. Pada 14 September 2020 lalu ia lolos.
 Berdasarkan penelusuran Aiman Witjaksono, ada 5 kejanggalan kaburnya Cai Changpan.
Bila benar cerita itu maka betapa gigih dan keras perjuangannya untuk menghindar dari hukuman mati. Cai Changpan memang terhukum mati karena kasus kepemilikan narkoba 110 kilogram.
Yang sangat mengejutkan, bukan kali itu saja ia kabur. Sebelumnya, dalam kasus yang sama, ia pun berhasil kabur.
Ia ditangkap pada 26 Oktober 2016 di Jalan Raya Perancis, Dadap Kosambi Timur, Tangerang bersama barang bukti 20 kilogram sabu. Ia kabur dari penjara rutan Bareskrim Polri pada 2017. Namun, kemudian dapat ditangkap lagi.
Kini sebulan lebih ia menghilang di hutan Tenjo, Kabupaten Bogor. Berbagai pihak dikerahkan untuk menangkap. Hasilnya nihil. Lalu seperti tiba-tiba ada berita mengejutkan, ia memilih tali gantungan untuk mengakhiri kisah petualangannya. Dan tewas.
Cai Changpan ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri di gudang pembakaran ban di Jasinga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Saat ini jasadnya berada dibawa ke RS Polri Jakarta.
Maka seperti cara larinya yang penuh kontroversi, cara matinya pun menyisakan tanda tanya besar; semudah itukah ia menyerah? Janggal?
*