Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Rezeki Tak Terduga

25 Agustus 2020   21:07 Diperbarui: 25 Agustus 2020   21:03 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yang disindir tidak meladeni. Ia pura-pura sibuk menata jualan. Tapi tetap saja dengan pikiran bimbang. Mau dinaikkan, atau harga biasa. Kalau tetangga kios kiri-kanan tahu perilakunya bukan tak mungkin ia dilabrak banyak pedagang karena dianggap merusak nama pedagang pasar.

"Wis, ora perlu diajari. Rezekine dewe-dewe. Ora perlu melu campur. . . . .  !" gumam Pak Radimun sambil tetap fokus pada hitung-hitungan di kertas. (Bersambung) ***

Sekemirung, 25 Agustus 2020

Keterangan:
1. "Ojo aji mumpung lho, Pak Mun. Regone biasa wae, ora ndadak sigawe sundul langit. Mengko kabar tetukon rego larang diunggah uwong neng facebook utowo instagram, wisatawan liyo ora ono sing teko. . . . .!"  (Jawa, Jangan aji mumpung, Pak Mun. Harganya biasa saja, tidak perlu dibuat setinggi langit. Nanti kabar pembelian dengan harga mahal diunggah orang ke Facebook- Instagram - Twitter, wisatawan lain tidak ada yang datang. . . .")

2. mlerok  (Jawa, melirik disertai mimik tidak suka)

3. "Wis, ora perlu diajari. Rezekine dewe-dewe. Ora perlu melu campur. . . . .  !"  (Sudahlah, tidak perlu diajari. Rezekinya sendiri-sendiri. tidak perlu ikut campur. . . . !)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun