Orang tidak mau sakit, meinimal tidak mau gampang sakit, dan karena itu harus rajin berpuasa. Namun, sebenarnya arti berpuasa dalam agama, bukan sebatas berpantang makan-minum, tetapi juga berpantang dari berbuat-berkata-berpikiran buruk-salah-semaunya dan tidak peduli. Tulus dan ikhlas bahkan sejak dari hati dan pikiran, untuk menjalankan apa-apa yang diperintahkanNya, dan menjauhi apa-apa yang dilarangNya.
Ya, tentu semua itu bermuara pada Allah Swt, sang mahapencipta, yang sekaligus maha pengasih dan penyayang. KepadaNya kita akan kembali, dan karenanya hanya kepadaNya kita memohon pertolongan.
Mari menuliskan keindahan puisi untuk menggapai ridhoNya, salah satunya dengan taat menjalani laku berpuasa. Tidak perlu sedahsyat sajak-saja Chairil Anwar, atau sereligius puisi-puisi K.H Ahmad Mustofa Bisri alias Gus Mus, Kyai yang penyair kondang itu. Cukuplah jika berisi hal-hal sederhana dalam upaya nasihat-menasihati untuk kebaikan dan kebenaran.
Nah, itu saja. Selamat menjalankan shaum Ramadan 1441 Hijriah, agar diakhir nanti kita digolongkan sebagai orang-orang yang bertakwa. Aamiin. Dan Allah Mahatahu yang benar dan yang sebenarnya. ***
Sekemirung, 1 Mei 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H