Ada yang secara umur terlalu sepuh sehingga ucapan dan pembicaraan tidak jelas (kurang keras, kurang bersemangat). Materi tidak di update sehingga terkesan itu-itu saja. Kemampuan dalam publik speaking sudah tidak memadai lagi. Banyaknya jamaah yang tertidur kala khotib naik mimbar menjadi salah satu penanda isi khotbah dan cara penyampaiannya kurang disimak jamaah. Â
Hanya karena rasa "ewuh-pekewuh" (sungkan, canggung) lantaran senioritas, sehingga yang bersangkutan tetap mendapat jatah berdakwah maupun menjadi imam dan khotib salat Jum'at berjamaah di masjid (bahkan diprioritaskan).
*
Sinergi KPID dan MUI Jateng
Rencana penyiapan program siaran dakwah ramadan bernuansa sejuk dan mencerahkan oleh KPID dan MUI Jateng tersebut disampaikan Ketua Umum MUI Jawa Tengah Dr KH Ahmad Darodji MSi saat menerima audiensi KPID Jawa Tengah, di Semarang, Jumat (13/3/2020). Sumber
Ketua KPID Jateng Budi Setyo Purnomo menyatakan mengenai banyaknya keluhan masyarakat tentang siaran dakwah terutama di layak televisi yang sering berimplikasi negatif karena dibawakan dai yang belum kompeten. Itu sebabnya KPID Jateng bertekad mewujudkan dakwah moderat yang menyejukkan untuk masyarakat Jawa Tengah.
Sementara itu menurut Ahmad Darodji, Â untuk mengisi dakwah pada Ramadan 1441 Hijriah (pada semua lembaga penyiaran di provinsi) para dai sebagai narasumber harus memiliki kompetensi dan lolos orientasi yang disiapkan MUI Jawa Tengah ini.
Untuk menindaklanjuti rencana tersebut MUI Jateng akan menyelenggarakan orientasi kepada para dai yang disiapkan untuk mengisi siaran dakwah ramadan pada akhir Maret 2020.
*
Penyiaran, Keberagaman
Sebenarnya MUI Pusat dan Daerah selalu melakukan penyegaran-pembekalan dan pemberian materi bagi para dai. Tetapi untuk kepentingan penyiaran diperlukan beberapa tambahan materi kaena khalayaknya yang tidak terbatas (bukan hanya jumlahnya, melainkan juga keberagamannya).