Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kafe Kopi Pulang Pagi

15 September 2018   07:14 Diperbarui: 15 September 2018   10:37 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
secangkir kopi hitam

Para lelaki berlagak jagoan dalam penenggak kopi
berbusa bualnya, nyaring pula, hingga lupa pulang
sampai pagi. Namun aku suka gaya mereka
serupa pejantan sejati di depan para barista
meski --tolong jangan berisik- tak mampu bangun lagi.

"Camkan ini. Kopi dan politik kita betul-betul satu rasa
pahit tapi bikin suka, bikin lemas. Lihat, sesekali karenanya
mereka brutal dibakar emosi untuk berkelahi."

Hitam kopi tak lain rayuan malam, hasutan kejam
mampu menerabas garis. Sensasi sebar aroma, menyapa kematian.
Ia singgah dari rumah ke rumah. Pada keramaian pasar.
pada kerumunan pendemo, juga padatnya lalu-lintas,
Dan harus berakhir di kafe kopi,
saat semua lelaki tumpah, berlompatan, dalam jual-beli mimpi.

"Normal saja para lelaki berulah, berebut predikat.
Itu harta terakhir, cerita getir. Mungkin isteri tua mengusir.
Padahal isteri muda mendua, kembali pada pacar lama."

Kita setia dan sepakat, berkawan dengan lembar pesona
lekat memeluk kopi, tak ragu mencandai jelaga nasib.
Jalanan terjal jelang maghrib. Cerita silam membatu
maka biar saja tubuh ini tergeletak di sini. Aku tak peduli.

"Tataplah sesekali dunia kabut, tataplah, untuk memastikan
putih dan terang, ada di sebaliknya. Di luar kesadaran.
Ke sana kita mestinya mengayun langkah dengan gagah."

Kuingatkan lagi, jangan kenyangkan perut dengan jerat ilusi.
Kini semua kafe kopi kehabisan cara untuk berkata jujur.
Cermati. Kutunggu kalian di sisi brankar ini. Mungkin hanya mati
nasihat terakhir, mengantar si penyuka kopi, pulang pagi.
Bandung, 30 Juli -- 15 Sept 2018

Gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun