Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Pilih Saja Partai Lebah

26 Juni 2018   23:06 Diperbarui: 27 Juni 2018   04:16 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
memasukkan surat suara ke kotak (bbc.com/indonesia)

1/
Jangan pilih kader partai gurem
sebab berperilaku layaknya kutu
jangan coblos kader jualan senyum
sebab itu cuma topeng.

2/
Minggu tenang segera berlalu
sebab sehari lagi tanggal pencoblosan
semua pemilih harap-harap cemas
Demikianpun semua pengurus- kader parpol
para calon kepala daerah
panas-dingin, berdebar, sedikit meriang
membayangkan modal besar
pulang atau hilang.

Tadi pagi Mas Mandor masih berkoar
jangan pilih partai gurem
pilihlah partai kakap, atau gajah.
Bu Limpas tertawa geli
"Pilih saja partai kebun binatang,
mereka tidak liar, pun tidak korupsi."

Sedangkan Pak Agamis membujuk
pilih partai apa saja, gunakan hati
pilih yang jujur dan amanah.
Lik Setro mengangguk, lalu nyinyir:
"Bagusnya pilih yang enak, mudah
dan banyak isinya. Pasti puas."
Den Grusu mencibir:
"Kalau belum cukup mahir memilih
mengapa tidak belajar untuk beda
belajar untuk beraneka
mendalami kasih dan sayang
diantara warna-warna
dilandasi empati dan simpati."

3/
Nyata Pak Agamis banyak dimusuhi
lantaran tidak meneriakkan kelantangan
tidak mengobral benci dan salah
dengan tudingan ke semua arah.
Lalu beristigfar seraya mengaji diri
itu salah satu cara meninggikan budi.
Beragama itu bukan semata bungkus
tetapi terutama isi, akhlak terpuji.

4/
Maka renungkan sebelum masuk
ke bilik kecil dan memilih
untuk kelak dipertanggungjawabkan
bahwa kita penuh semangat memilih
orang-orang pilihan, bukan yang karbitan
bukan pula politikus dinasti, terlebih
memilih juragan
yang kenyang korupsi dan gratifikasi.

5/
Minggu tenang segera berlalu
dan besok pagi berpestalah
dalam kemeriahan serentak
pada 171 daerah
di seluruh pelosok jauh,
berpestalah, meriah
yang mendamaikan.

6/
Jangan pilih kader partai gurem
apalagi partai bangsat
si penghisap darah
gerombolan pencoleng berdasi
terlebih makelar anggaran.
Pilih saja partai lebah
atau kupu-kupu
bukan partai si rakus kekuasaan
yang pintar menipu.
Manado, 26 Juni 2018

Foto

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun