Mencari ilmu karena Allah merupakan ibadah. Sedangkan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu agama, membuka wawasan setiap orang untuk  mengetahui tahapan dan tingkatan ibadah, hal-hal yang menjadi perusak dan penghilang nilai amal dan ibadah, dan hal-hal lain untuk kesempurnaannya. Mendalami fikih shau agar sesuai dengan petunjuk Rasulullah, termasuk termasuk shalat tarawih, dzikir, i'tikaf dan tadarus al-Quran salama bulan Ramadan.
*
Kebiasaan lama yang terus-menerus diingatkan oleh para Ustad agar tidak dilakukan pada menjelang pelaksanaan shaum bulan Ramadan namaun masih banyak dilanggar, diantaranya melakukan hal-hal yang tidak ada tuntunannya.
Saya tidak membicarakan mengenai beberapa kebiasaan masa lalu yang dilakukan warga pedesaan. Itu mungkin semata masalah budaya, misalnya kebiasaan mengadakan nyadran, padusan, mengunjungi makam leluhur, dan lainnya. Yang harus mulai dikurangi yaitu kebiasaan mempersiapkan bahan-bahan makanan yang berlebihan untuk persiapan selama Ramadan. Hal itu mengesankan, seolah-olah Ramadan justru terjadi peningkatan konsumsi yang berlebih-lebihan. Pahadal yang dibesar-besarkan seharusnya adalah amal-ibadahnya. Â Â
Itu saja yang ada dalam pemikiran saya sampai saat ini. Dengan segala kekurangan pengetahuan dan pengalaman, kiranya tulisan ini dapat melengkapi berbagai tulisan lain terkait dengan psersiapan jelang Ramadan. Satu hal lagi, salah satu keutamaan dan keagungan Ramadan ada pada 'lailatul qodar'. Ke sana salah satu titik fokus pencapaian dan kesuksesan seseorang dalam menjalani amal-ibadah bulan Ramadan.Â
Demikian sekadar uraian si awam. Siap tidak siap Ramadan segera menjelang. Mari kita mempersiapkan diri dan keluarga dengan lebih baik, sebagaimana dari tahun ke tahun yang telah berlalu, dan tahun ini mungkin saja menjadi pamungkas. Akhirnya saya berharap Allah Subhanahu Wata'ala memberi umur sampai Ramadan 1439 Hijriah mendatang, dan semoga amal-ibadah kita diterima dan menjadi bekal yang terbaik untuk pulang kelak. ***
Bandung, 15 Mei 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H