Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Negeri Para Kakap dan Kecoa

17 Mei 2017   23:11 Diperbarui: 20 Mei 2017   17:14 384
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

1/
dengarkan kisahku ini, suatu pagi
 raja korupsi dibekuk, digerus jeruji
 yang paling mega terungkap
 pelakunya para kakap, mereka serapi sholat
berjamaah: tertib, khusuk, tuma’ninah


lihatlah kekacauan itu, tandai kerakusan itu
bila terbukti, mereka pantas digantung di alun-alun
bahkan dipanggang dengan bara batok kelapa

di negeri para kecoak, kekacauan kian marak
saling tuding dewan dengan pemerintah
siapa menelikung siapa, kemaruk berebut jatah

2/
lalu urusan proyek kacau, urusan apapun semrawut
lalu warga blingsatan, ironi merebak riuh
para kecoak cari tempat sembunyi, di balik bumi

awalnya politik punya gawe, punya ulah
bermanis mulut dan wajah di depan konstituen
sok demokratis seraya rapat menyimpan ambisi

politisi tak malu menunggangi agama, atas nama
di pagar, teras, mimbar masjid, serasa sholat wajib
khotib sibuk jual retorika, jamaah amin saja

3/
para maling itu tersenyum membela diri
kakap dan kecoak menyatu dalam dada mereka
hingga hukum pancung mestinya ada

dan kelak mega korupsi satu- satu tersingkap
dalang di belakang pun mulai buka topeng
para mafia pajak, hukum, izin, bea-cukai dibuang


mereka mesti dipaksa bekerja membuat jalan
bersihkan got dan sisa banjir, kakus umum
dibuang jauh, diarak keliling desa dan kota.
Sekemirung, 19 Maret – 17 Mei 2017

Gambar

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun