Mohon tunggu...
Sugiyanto Hadi Prayitno
Sugiyanto Hadi Prayitno Mohon Tunggu... Penulis - Lahir di Ampel, Boyolali, Jateng. Sarjana Publisistik UGM, lulus 1982. Pensiunan Pegawai TVRi tahun 2013.

Pensiunan PNS, penulis fiksi. Menulis untuk merawat ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

(100Puisi) Penyair Kita

24 Februari 2016   23:59 Diperbarui: 25 Februari 2016   00:21 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="puisi dan penyakit parkinson"][/caption]

1/
Kalau ada yang suka
membanting-banting kata lalu
mengunyah dan menelannya bulat

Maka tak pelak dia penyair kita
disekujurnya berlepotan aneka cara ucap dan cecap
di ujung lidah dan keriting rambut pun
menjuntai huruf, titik, koma, gertak dan teriak luka

Tiap pagi ia setia menggonggong lalu berkotek
setiap petang ia meniru raung knalpot motor, rintik gerimis, guruh
lalu lembaran kertas ditulisinya dengan tanda dan angka
ia sodorkan kepada semua orang untuk menggantinya
dengan lembar rupiah, setidaknya secangkir kopi tanpa gula

2/
Sejarah kerap menoreh ungkap yang muskhil penuh drama
penyair itu dulu seorang petani kaya, seorang peternak
ia punya cara rahasia agar ternaknya gampang berbiak
tak ingin orang lain tahu bagaimana, hanya dengan suara
bahkan ngobrol dan merayu. Pada semua ternaknya
banyak pinak, banyak telur, jadilah gemuk, jadilah banyak

Hingga suatu hari seorang seniman datang dan membujuk
agar ikut menikmati hidup dengan cara berbeda, dengan kata
hanya dengan kata-kata, juga doa, bahkan mantera
ah, tak disangka semuanya begitu gampang, begitu senang
petani kaya itu lupa semua, harinya diisi teriak selantang siang
hingga ia jatuh sakit dan menjadi berbeda, ia berpura gila
tapi rupanya Tuhan memberi lebih dari apa yang ia minta!

Bandung, 24 Februari 2016

Sumber gambar : di sini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun