kau memilih terdiam, merajut kembali serpihan pelangi di tebing senja yang berkali-kali terluka
butiran embun yang mulai menggigil menggali kenangan yang tenggelam dalam tumpukan kesedihan dikepung kecemasan
kurasakan sunyi tatapmu memberat disayat air mata yang tersesat dalam persembunyian rindu di antara kepingan bulan di matamu
saat kau beranjak, aku makin sesak menguraikan sisa jejakmu dan menerjemahkan bayangmu teramat perih di ujung mimpiku
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI