Mohon tunggu...
Sugiyanta Pancasari
Sugiyanta Pancasari Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

"Cerita dan Catatan" Yang tak boleh menua, dilumat usia

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Doa Kecil untuk Ayah

26 April 2021   13:35 Diperbarui: 26 April 2021   13:39 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

(Hormat Untuk Patriot Nanggala 402)

Puisi Sugiyanta Pancasari

aku janin dalam rahim bunda
degup jantungku doa, yang menyelam jauh
mengusap lembut wajah ayah,
     "pergilah, menjemput surga
      sambut bidadari-bidadari itu
       dengan pelangi di matanya, dan wangi bunga di lentik jemarinya."

aku darah dalam urat nadi bunda
setiap detik dan detak adalah api dan asa
pada kobar dan binar mata bunda
merah keberanian yang menyala
mengusap hangat wajah ayah
sedih dan air mata mengukir cinta
sayap malaikat kokoh menjaga
percayalah,
aku dan bunda akan baik-baik saja

Jogja, 26 April 2021
(Hormat Untuk Patriot yang Gugur dalam Membela Negara)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun